Riset: Jelang Lebaran, Masyarakat Terpaksa Cari Cara Tambahan untuk Memenuhi Kebutuhan Finansial

Riset: Jelang Lebaran, Masyarakat Terpaksa Cari Cara Tambahan untuk Memenuhi Kebutuhan Finansial

Ilustrasi bijan olah THR--pixabay

MALANG, DISWAYMALANG.ID-- Menjelang Hari Raya Idulfitri, berbagai kebutuhan finansial semakin meningkat. 

Tradisi mudik, belanja pakaian baru, menyiapkan hidangan khas Lebaran, hingga pemberian tunjangan hari raya (THR) menjadi faktor utama yang mendorong pengeluaran masyarakat. 

Namun, kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya stabil membuat banyak orang harus mencari cara untuk mengelola keuangan agar tetap seimbang.

Konsumsi Berubah, Sektor Fashion Terdampak

Berdasarkan data Mandiri Spending Index (MSI) per 2 Maret 2025, pola konsumsi masyarakat selama Ramadan tahun ini lebih berhati-hati dibandingkan tahun sebelumnya. 

Kebutuhan pokok dan transportasi menjadi prioritas utama, sementara belanja gaya hidup, termasuk sektor fashion, mengalami penurunan signifikan.

Hal ini terlihat dari tingkat kunjungan yang lebih sepi di pusat perbelanjaan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. 

Menurut ekonom Bank Mandiri, Agus Santoso, tren ini berpotensi memperlambat perputaran uang selama periode Lebaran 2025.

“Penurunan daya beli masyarakat menjadi faktor utama menurunnya transaksi di sektor ritel, terutama fashion. Berdasarkan MSI, pertumbuhan belanja mingguan selama Ramadan tahun ini hanya mencapai 1,4 persen, jauh lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 4,7 persen,” jelas Agus.

Strategi Masyarakat dalam Memenuhi Kebutuhan Lebaran

Meskipun daya beli di sektor tertentu melemah, pengeluaran selama Ramadan tetap meningkat dibandingkan hari biasa. 

Hal ini membuat masyarakat mencari berbagai cara untuk memenuhi kebutuhan finansial menjelang Idulfitri.

Berdasarkan survei Litbang Kompas, mayoritas masyarakat (59,6 persen) tidak melakukan strategi khusus dalam menghadapi pengeluaran lebaran karena sudah memiliki dana yang cukup, termasuk tambahan dari THR. 

Namun, ada sebagian masyarakat yang mengambil langkah-langkah tambahan untuk mendapatkan pemasukan ekstra.

Sekitar 22,6 persen responden memilih membuka usaha musiman, seperti berjualan takjil, kue kering, atau busana muslim, guna menambah penghasilan.

Sementara itu, 7,6 pe4sen lainnya mengandalkan pinjaman dari keluarga atau teman untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Sumber: goodstats