Etika Menginap di Rumah Saudara Saat Lebaran: Jangan Bikin Tuan Rumah Pusing!

--
MALANG, DISWAYMALANG.ID -- Lebaran identik dengan tradisi mudik dan silaturahmi, termasuk menginap di rumah keluarga atau kerabat. Namun, jadi tamu bukan sekadar datang dan tidur. Ada etika yang harus dijaga agar kehadiran kita tidak malah merepotkan tuan rumah.
Berikut ini adalah sembilan tips yang bisa diterapkan agar menginap saat Lebaran tetap nyaman dan menyenangkan!
1. Bawa Hadiah Fungsional, Bukan Sekadar Oleh-Oleh
Saat berkunjung, kebanyakan orang membawa makanan atau oleh-oleh khas daerah. Namun, coba pikirkan lebih jauh: hadiah yang benar-benar dibutuhkan tuan rumah. Misalnya, jika mereka memiliki anak kecil, bawakan mainan edukatif atau peralatan makan anak yang lucu. Jika rumah mereka ramai tamu, berikan set tambahan peralatan makan agar mereka tidak kerepotan mencuci piring terus-menerus.
Contoh lain, jika tuan rumah sering mengadakan acara keluarga, pertimbangkan membawa dispenser air mini atau termos besar agar mereka lebih mudah menyediakan minuman bagi tamu. Hadiah semacam ini tidak hanya menunjukkan perhatian, tetapi juga bisa sangat membantu.
2. Jangan Jadi Pengamat, Jadilah Bagian dari Tuan Rumah
Banyak tamu datang dan hanya duduk manis menunggu disajikan makanan. Ini kesalahan besar. Coba bersikap lebih proaktif dengan membantu tuan rumah. Misalnya, tawarkan diri untuk memotong buah, mencuci gelas, atau merapikan meja setelah makan. Tindakan sederhana ini menunjukkan bahwa kita menghargai usaha mereka.
Jika tidak tahu harus melakukan apa, tanyakan langsung,"Bisa bantu apa nih?" Atau jika melihat dapur penuh piring kotor, langsung inisiatif mencuci tanpa diminta. Tuan rumah pasti lebih senang daripada harus terus melayani tamu yang hanya duduk diam.
3. Jangan Makan Sembarangan, Tanyakan Stok Makanan
Sebagai tamu, kita sering merasa bebas mengambil makanan di meja. Tapi ingat, stok makanan bisa terbatas, terutama jika tuan rumah masih menunggu tamu lain. Lebih baik tanyakan dulu sebelum mengambil sesuatu, misalnya, "Ini buat siapa aja? Masih ada cukup buat semua orang nggak?"
Contohnya, jika ada kue nastar yang tersisa sedikit, jangan langsung sikat habis. Bisa jadi itu jatah tamu yang akan datang. Jika memang ingin ngemil, tanyakan apakah ada camilan lain yang bisa dinikmati tanpa mengurangi persediaan untuk tamu lain.
4. Jangan Bawa Barang Berlebihan, Pertimbangkan Ruang yang Ada
Tuan rumah sudah menyiapkan kamar untuk kita, tapi itu bukan berarti kita bisa membawa koper sebesar lemari. Bawalah barang secukupnya agar tidak merepotkan mereka. Jika perlu, gunakan packing cube agar koper tetap rapi dan tidak memakan banyak tempat.
Misalnya, jika menginap hanya dua malam, cukup bawa satu set pakaian ganti per hari plus satu cadangan. Jangan bawa sepatu lima pasang atau alat-alat make-up berlebihan yang akhirnya hanya membuat ruangan terasa penuh sesak.
5. Atur Alarm Sendiri, Jangan Andalkan Tuan Rumah
Banyak tamu yang bergantung pada tuan rumah untuk membangunkan mereka saat sahur atau salat subuh. Ini sepele tapi cukup mengganggu. Lebih baik atur alarm sendiri dan bangun tanpa perlu membuat orang lain repot.
Jika takut susah bangun, pasang beberapa alarm dengan interval berbeda. Misalnya, satu alarm untuk bangun, satu lagi untuk benar-benar beranjak dari tempat tidur. Dengan cara ini, kita tidak membuat tuan rumah merasa seperti harus "mengasuh" tamunya sendiri.
6. Jangan Jadikan Rumah Orang Sebagai Kantor Pribadi
Bagi yang masih bekerja meskipun sedang libur Lebaran, hindari membawa pekerjaan berlebihan ke rumah kerabat. Jika memang harus work from anywhere (WFA), cari tempat yang tidak mengganggu aktivitas keluarga.
Misalnya, jangan duduk di ruang tamu dengan laptop terbuka sementara orang lain sedang berbincang. Sebagai alternatif, tanyakan apakah ada sudut rumah yang bisa digunakan sementara untuk bekerja tanpa mengganggu suasana silaturahmi.
7. Jaga Kebersihan Kamar dan Kamar Mandi
Sumber: quora