Belajar Untuk Persiapan SNBT di Tengah Hectic-nya Kegiatan Lebaran: Metode Belajar Yang Bisa Dicoba

Ilustrasi Kegiatan Belajar-Freepik -
MALANG, DISWAYMALANG.ID -- Lebaran identik dengan silaturahmi, makanan enak, dan mudik panjang. Tapi bagi pejuang Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) yang belum beruntung diterima melalui jalur SNBP, libur panjang ini bisa jadi tantangan berat. Bagaimana tetap belajar tanpa kehilangan momentum, sementara waktu tersita oleh perjalanan dan kumpul keluarga dalam momen Lebaran?
Jangan khawatir ! Bisa mencoba beberapa metode pembelajaran yang fleksibel dan bisa diterapkan untuk tetap belajar SNBT di sela kesibukan Lebaran.
Berikut beberapa di antaranya!
1. Pomodoro: Fokus Singkat, Hasil Maksimal
Metode Pomodoro dikembangkan di Italia oleh Francesco Cirillo. Teknik ini membagi waktu belajar menjadi sesi 25 menit (Pomodoro) dengan istirahat 5 menit. Setelah empat sesi, istirahat bisa diperpanjang 15–30 menit. Cocok untuk belajar kilat sebelum kumpul keluarga atau saat perjalanan mudik.
Sebagai contoh, saat menunggu keberangkatan di stasiun atau bandara, gunakan satu sesi Pomodoro untuk mengerjakan soal matematika. Teknik ini juga membantu menghindari kelelahan karena otak tetap segar dengan jeda istirahat.
Dalam konteks Lebaran, metode ini bisa diterapkan dengan membagi waktu antara bersilaturahmi dan belajar. Misalnya, sebelum makan siang bersama keluarga, manfaatkan 25 menit untuk mengulang materi, lalu istirahat sejenak sebelum kembali berinteraksi dengan keluarga.
2. Context-Based Learning: Belajar Kontekstual, Tidak Hafalan
Sistem pembelajaran ini terkenal dengan pendekatannya yang berbasis pemahaman, bukan sekadar hafalan. Saat belajar SNBT, cobalah memahami konsep dengan contoh sehari-hari, bukan hanya membaca materi berulang-ulang.
Misalnya, saat perjalanan mudik, gunakan waktu untuk menganalisis rute perjalanan dari sisi geografi atau menghitung estimasi bahan bakar dengan rumus fisika. Belajar dengan konteks nyata membuat materi lebih mudah diingat.
Di tengah suasana Lebaran, metode ini bisa diterapkan dengan mengaitkan konsep pelajaran ke situasi sehari-hari. Misalnya, saat membantu memasak di dapur, bisa belajar tentang reaksi kimia dalam proses memasak atau menghitung kebutuhan bahan dengan persamaan matematika.
3. Kaizen: Perbaikan Kecil Tapi Konsisten
Kaizen adalah filosofi Jepang yang mengutamakan perbaikan kecil dan konsisten. Terapkan ini dalam belajar SNBT dengan menargetkan peningkatan kecil setiap hari, seperti menambah 5 soal latihan sebelum tidur atau membaca satu bab setiap pagi sebelum aktivitas Lebaran.
Sebagai contoh, jika hari ini berhasil memahami satu konsep fisika yang sulit, besok bisa lanjut dengan latihan soal terkait. Perbaikan kecil yang terus dilakukan akan memberi hasil besar menjelang ujian.
Sumber: berprestasi id