Seru-Seruan Bareng Keluarga Saat Lebaran: 10 Permainan Klasik Ini Bisa Dibuat Versi Lebaran Agar Makin Ngakak!

Ilustrasi Idul Fitri Bersama Keluarga-Freepik -
MALANG, DISWAYMALANG.ID -- Lebaran bukan cuma soal makan ketupat dan bagi-bagi THR. Kumpul keluarga bisa jadi momen penuh tawa kalau diisi dengan permainan seru. Sayangnya, banyak yang malah sibuk dengan HP masing-masing, entah scroll medsos atau balas chat. Padahal, kalau dikit-dikit cek HP, momen kumpul keluarga bisa jadi hambar.
Biar suasana makin hidup, cobain deh permainan-permainan berikut ini. Tidak cuma bikin ketawa, tapi juga bisa mempererat hubungan keluarga.
Siap-siap aja, bisa jadi tahun depan akan ada yang nagih main lagi!
1. Mafia THR: Siapa yang Diam-Diam “Mencuri” Uang THR?
Game Mafia sudah biasa, tapi kalau versi Lebaran? Seru banget! Dalam game ini, bisa dibuat seperti satu orang berperan sebagai "Pencuri THR," satu jadi "Polisi," sisanya "Warga biasa." Setiap ronde, seluruh pemain harus menutup mata, lalu pencuri diam-diam mengambil "THR" dari tumpukan uang yang disiapkan. Setelah itu, semua membuka mata, dan polisi harus menebak siapa pencurinya berdasarkan ekspresi dan argumen yang dibuat masing-masing pemain.
Yang ketahuan mencuri bisa diberikan hukuman seru, misalnya nyanyi lagu Lebaran atau makan nastar tanpa minum. Yang bikin permainan ini seru adalah adanya unsur tipu-tipu—pencuri harus pintar bersandiwara, sementara warga lain harus berusaha meyakinkan polisi agar tidak dituduh. Dijamin, setiap ronde bakal diisi gelak tawa karena ekspresi dan alasan-alasan absurd yang dibuat pemain!
2. Tebak Gaya: Edisi Drama Lebaran
Mirip charades, tapi dengan tema khas Lebaran. Dalam hari raya, bisa dibuat seprti satu orang beraksi, sementara yang lain menebak apa yang sedang ditirukan. Misalnya, gaya rebutan ketupat di meja makan, anak kecil ngambek karena THR kurang, atau ibu-ibu heboh di dapur sambil nyuruh-nyuruh anaknya. Kalau pemain gagal nebak dalam waktu yang ditentukan, hukuman bisa berupa push-up sambil pakai sarung atau harus mengambil makanan buat semua orang.
Yang bikin permainan ini makin seru adalah interpretasi liar setiap pemain. Ada yang lebay, ada yang terlalu serius, dan ada yang malah bingung sendiri. Pasti ngakak!
3. Jenga Dilema Lebaran
Balok Jenga biasa sudah seru, tapi versi Lebaran lebih menantang. Versi lebaran, kamu bisa membuat setiap balok diberi tantangan, seperti “Ceritakan kejadian Lebaran paling memalukan” atau “Lakukan gaya nenek kalau lagi ngomel.” Setiap kali menarik balok, pemain harus membaca dan melakukan tantangan itu. Kalau balok roboh, ada hukuman spesial: menjawab pertanyaan paling ditakuti, seperti “Kapan nikah?”
Selain menghibur, game ini juga bisa mengungkap banyak cerita lucu dalam keluarga. Misalnya, siapa yang dulu pernah nangis gara-gara ketupatnya jatuh atau siapa yang pernah tertidur saat salat. Dengan game ini, ngobrol santai jadi lebih asyik dan tidak terasa kaku.
4. Kuis Keluarga: Siapa Paling...?
Permainanan game "who's the most...?" dalam versi Lebaran bisa dibuat dengan satu orang menjadi host dan memberikan pertanyaan seputar kebiasaan keluarga. Misalnya, “Siapa yang paling sering datang telat saat kumpul keluarga?” atau “Siapa yang paling jago menghabiskan kue kering?” Pemain lain harus menjawab dan memilih satu orang yang paling cocok dengan pertanyaan tersebut. Jawaban mayoritas dianggap benar, dan yang terpilih harus menerima “kenyataan.”
Kadang-kadang, jawaban bisa memicu perdebatan kocak. Misalnya, ada yang protes karena merasa bukan dia yang paling sering telat, tapi semua sepakat kalau dia memang juaranya. Yang kalah bisa diberikan hukuman ringan, seperti harus bicara pakai bahasa daerah selama lima menit atau jadi juru foto keluarga selama sesi foto bersama.
5. Estafet Lagu Lebaran: Salah Lirik, Tidak Boleh Makan Opor!
Game ini sederhana tapi bisa bikin chaos. Pemain harus menyanyikan lagu Lebaran secara estafet, satu orang satu baris. Yang salah lirik harus menjalani hukuman tidak boleh makan opor!
Permainan ini bisa jadi cara seru buat nostalgia lagu-lagu Lebaran. Apalagi kalau ada yang sok yakin sama liriknya, padahal salah total. Makin serak suara, makin ngakak semua orang.
6. Game Monopoli THR: Bukan Properti, Tapi Saudara!
Pakai uang THR sebagai modal, tapi yang dibeli bukan properti, melainkan anggota keluarga. Misalnya, membeli “Om paling dermawan” seharga Rp200 ribu atau menyewa “Tante paling asik” Rp150 ribu. Yang bangkrut duluan harus menanggung hukuman, misalnya ambilin minuman buat semua pemain.
Sumber: lsuhk