Ersya Juara Lagi, Berkat Inovasi Jamu Plus Puluhan Prestasi Lain, Dinobatkan jadi Mahasiswa Berprestasi UM

--
MALANG, DISWAYMALANG.ID--Ersyalina Evanty kembali menoreh prestasi. Setelah mengharumkan nama kampus dengan meraih medali emas dalam kejuaraan wushu mahasiswa tingkat nasional di Kampus Universitas Indonesia pada November 2024 lalu, kini dia meraih prestasi pribadi yang penuh gengsi.
Yakni, dinobatkan sebagai juara Juara 1 Mahasiswa Berprestasi Universitas Malang (UM) awal Maret ini. Mahasiswi Fakultas Vokasi UM ini menjadi yang terbaik kategori diploma.
Ersya unggul antara lain berdasarkan berbagai prestasi yang telah diraih selama ini. Plus, karena memiliki karya inovatif yakni menciptakan minuman popping boba berbahan dasar jamu kunyit.
Karya inovasi ini dinilai istimewa karena melirik produk modern untuk anak muda dari bahan tradisional seperti jamu. Karyanya itu pun dianggap solusi agar jamu lebih diterima generasi muda.
BACA JUGA:Grand Final PILMAPRES 2025 Universitas Negeri Malang: Inilah 6 Mahasiswa Berprestasi Terbaik
Inovasi Jamu
Banyak orang, terutama anak muda, masih menganggap jamu sebagai minuman yang pahit dan kurang menarik. Namun, bagi Ersya, justru di situlah tantangannya.
Yang menarik, anak bungsu dari tiga bersaudara ini bukan berasal dari keluarga yang berkecimpung di dunia jamu. Namun, dia mengaku punya ketertarikan tinggi terhadap minuman tradisional ini justru semakin kuat.
Dari kecintaannya itulah, lahir ide untuk mengembangkan popping boba berbahan dasar jamu kunyit sebagai
"Saya memang suka jamu, dan sering kali menemukan perbedaan persepsi di sekitar saya. Banyak yang menghindari jamu karena rasanya. Padahal bahan bakunya sangat melimpah di Indonesia. Dari situ, saya berpikir untuk menciptakan produk inovasi berbahan dasar jamu yang bisa menjaring lebih banyak peminat," paparnya.
Ersyalina Evanty saat dinobatkan sebagai Juara 1 Mahasiswa Berprestasi UM kategori Diploma, awal Maret ini--Istimewa
Dari ide tersebut, lahirlah inovasi popping boba berbahan dasar jamu, yang menggabungkan kearifan lokal dengan tren kekinian. Namun, Ersya tidak ingin terburu-buru dalam mengeksekusi idenya menjadi bisnis. Saat ini, ia tengah memperluas riset dan uji coba produk agar formulanya benar-benar sesuai dengan selera pasar.
"Saya menjalankan riset dulu, uji coba produk, lalu memberikan tester ke orang-orang terdekat agar mereka bisa mencoba dan memberikan feedback. Setelah produk ini benar-benar bisa diterima masyarakat, baru saya akan merancang strategi pemasaran yang tepat agar produk ini memiliki peluang besar di pasaran." tambahnya.
Produk popping boba jamu kunyit dikembangkan dengan bahan alami dan organik, memastikan kualitas dan keamanannya untuk dikonsumsi. Dengan nilai pH sekitar 5,9, produk ini dapat bertahan selama 5–7 hari. Ersya menjelaskan bahwa inovasi ini bertujuan memberikan pengalaman baru dalam menikmati jamu dengan cara yang lebih modern dan menarik.
"Saya ingin membawa jamu ke level yang lebih tinggi agar disukai semua kalangan, khususnya anak muda." ujarnya.
Prestasi di Wushu
Sumber: