International Women’s Day 2025: Accelerate Action, For ALL Women and Girls: Rights. Equality. Empowerment

International Women’s Day 2025: Accelerate Action, For ALL Women and Girls: Rights. Equality. Empowerment

-pinterest-

3. Perempuan di Politik: Representasi atau Formalitas?

Di Indonesia, 21.persen kursi legislatif dipegang perempuan (DPR RI, 2024). Angka ini naik, tapi masih jauh dari harapan. Banyak kebijakan yang berdampak langsung pada perempuan masih didominasi keputusan laki-laki.

Kesetaraan dalam tema IWD 2025 berarti memberikan perempuan hak penuh untuk menentukan masa depan mereka sendiri, termasuk dalam ranah politik. Representasi yang nyata akan mempercepat aksi menuju kebijakan yang lebih inklusif.

Apakah perempuan benar-benar punya suara di politik, atau hanya dipajang untuk memenuhi kuota agar terlihat progresif?

4. Kesehatan Reproduksi: Hak atau Privilege?

Kontrasepsi, persalinan aman, dan edukasi seksual masih dianggap tabu di banyak tempat. WHO / World Health Organization mencatat bahwa 45 persen kehamilan di dunia tidak direncanakan, dan 60 persen dari angka tersebut terjadi karena kurangnya akses terhadap alat kontrasepsi.

Jika kita benar-benar ingin memberdayakan perempuan sesuai tema IWD 2025, kita harus memastikan bahwa layanan kesehatan reproduksi tersedia bagi semua perempuan, bukan hanya mereka yang mampu membayarnya.

Kenapa tubuh perempuan selalu dijadikan bahan debat moral, tapi akses ke kesehatannya masih dianggap tidak penting?

5. Beban Ganda yang Tak Kunjung Hilang

Perempuan bekerja di kantor, tapi begitu pulang, tetap harus mengurus rumah tangga. Data OECD / Organisation for Economic Co - Operation and Development bahwa perempuan menghabiskan 4,5 jam sehari untuk pekerjaan domestik, sementara laki-laki hanya 1,5 jam.

Pemberdayaan dalam IWD 2025 berarti membangun kesadaran bahwa beban domestik harus dibagi secara setara. Tanpa itu, kesetaraan hanya menjadi slogan semata.

Apakah mencuci piring dan memasak benar-benar kodrat perempuan, atau cuma kebiasaan patriarki yang sudah terlalu nyaman untuk diubah?

6. Kekerasan Berbasis Gender: Masih Jadi Epidemi

Kekerasan terhadap perempuan masih tinggi. Laporan Komnas Perempuan 2024 menunjukkan lebih dari 300 ribu kasus kekerasan berbasis gender di Indonesia. Banyak kasus yang menguap karena korban takut bersuara.

Hak perempuan untuk hidup tanpa ketakutan adalah bagian utama dari tema IWD 2025. Hukum harus ditegakkan dengan tegas untuk memastikan semua perempuan aman dari kekerasan.

Sumber: world health organization (who)