Sembilan Museum di Malang yang Perlu Diketahui, Ada Museum Sejarah hingga Museum HAM

Sembilan Museum di Malang yang Perlu Diketahui, Ada Museum Sejarah hingga Museum HAM

Museum Angkut di Kota Batu --wikipedia

8. Museum Ganesya

Dari namanya, sepertinya ini adalah museum sejarah yang lama. Namun, sebenarnya ini adalah museum yang berada di lokasi wisata Hawai Waterpark, Karanglo, Singosari, Kabupaten Malang. Berdasarkan keterangan di situs hawaigroup, Museum Ganesya ini didirikan sebagai wujud pewarisan dan pelestarian budaya Indonesia. Dirancang sebagai destinasi wisata edukatif untuk  belajar koleksi sejarah dan budaya Nusantara yang lengkap. Meliputi sisa peninggalan kerajaan, hasil akulturasi budaya, maupun ornamen eksetrik dan juga budaya populer di Indonesia. 

Koleksi yang bisa dilihat antara lain aneka Topeng Malangan, gamelan Jawa, reog, beragam tembikar, dan berbagai artefak dan benda arkeologi lainnya peninggalan kerajaan Singosari maupun Majapahit.

Museum buka setiap hari, mulai pukul 10.00-23.00. Harga tiket masuk adalah Rp 25 ribu.

Museum HAM Omah Munir 

Ini museum yang agak lain. Dirancang sebagai museum yang fokus kepada pendidikan terkait hak asasi manusia(HAM). Sedangkan namanya, diambil dari pegiat HAM ternama, Munir Said Thalib. Pegiat HAM yang juga arek Malang ini, seperti diketahui, dibunuh oleh satu konspirasi yang tidak suka dengan aktivitasnya terkait HAM.

Koleksi yang tersedia di Museum Omah Munir merupakan koleksi pribadi Munir, antara lain berupa buku-buku, yang menyajikan informasi mengenai aktivitas dan peran Munir dalam perkembangan HAM di Indonesia. Pengunjung juga dapat mempelajari sejarah perjuangan hak asasi manusia di Indonesia pada masa orde baru dan era reformasi, di sini.

Berlokasi di Jalan Bukit Berbunga, Sidomulyo, Kota Batu, museum ini buka setiap Selasa-Minggu, mulai pukul 10.00-16.00. Biaya kunjungan, gratis. (*)

 

 

 

Sumber: