Sembilan Museum di Malang yang Perlu Diketahui, Ada Museum Sejarah hingga Museum HAM

Sembilan Museum di Malang yang Perlu Diketahui, Ada Museum Sejarah hingga Museum HAM

Museum Angkut di Kota Batu --wikipedia

KOTA MALANG, DISWAYMALANG.COM- Benar-benar tidak ada habisnya membahas spot di Malang yang bisa jadi destinasi untuk menghabiskan akhir pekan atau mengisi liburan. Di Malang, bukan saja  banyak destinasi wisata alam dan lokasi bersejarah yang menarik, indah  dan instagrammable. Juga banyak museum yang bisa dipertimbangkan untuk jadi destinasi kunjungan. 

Menariknya, museum yang bisa dikunjungi itu, "genre" atau jenisnya beragam. Ini berarti juga bisa memperlebar tujuan berkunjung ke museum. Tidak lagi sebatas ingin tahu lebih banyak tentang benda-benda bersejarah atau peninggalan jaman dahulu. Namun, juga bisa bagi mereka yang ingin tahu tentang hal-hal  seperti alat angkutan, alat musik, bahkan tentang hak asasi manusia (HAM).

Sekali lagi, ini karena museum-museum di Malang terdiri dari banyak "genre". Ada museum yang memang memajang benda-benda bersejarah seperti patung dan benda-benda peninggalan jaman dulu, ada museum tentang perjuangan dan militer. Ada juga museum yang dirancang lebih baru dan lebih tinggi nilai entertainment-nya seperti museum tentang alat transportasi maupun museum musik. 

Yang istimewa, di Malang juga ada museum khusus tentang  hak-hak asasi manusia (HAM). Lebih khusus lagi tentang sosok dan kiprah salah satu pegiat HAM Indonesia yang arek Malang. 

Apa saja museum-museum itu? Inilah sembilan museum di Malang yang masuk rekomendasi untuk dikunjungi. 

1. Museum Mpu Purwa 

Museum Mpu Purwa terletak di Jalan Soekarno Hatta, Perumahan Griya Shanta Blok B, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Museum ini mengoleksi benda-benda purbakala yang ada di Indonesia, terutama Pulau Jawa. Terdapat patung arca, candi, dan prasasti dari kerajaan yang ada di Jawa. Menyimpan sekitar 136 artefak dari zaman Kerajaan Kanjuruhan, Mataram Kuna, Kediri, Singosari, dan Majapahit. 

Di lantai satu, menampilkan koleksi arca, termasuk arca tertua yang telah berusia 800 tahun dan menampilkan prasasti langka di Indonesia. Sedangkan di lantai dua berfokus dengan koleksi yang mengisahkan kisah Ken Arok. Museum ini difasilitasi dengan AC serta pencahayaan yang baik sehingga koleksi museum terlihat dengan jelas. 

Yang perlu dicatat, masuk museum ini gratis alias tidak membayar.  Namun, harus memperhatikan waktu berkunjung, karena museum ini tutup pada Minggu dan Senin, atau hanya buka Selasa-Sabtu, mulai pukul 08.30-15.00 WIB. 

2. Museum Singhasari

Sesuai namanya, ini adalah museum sejarah, dan lebih khusus lagi tentang kerajaan besar di Malang Raya pada jaman dahulu, Singosari. Meski memiliki koleksi patung dan benda kuno, museum yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Malang ini tergolong baru. Terletak di Singhasari Residence, Desa Klampok, Singosari, museum Singhasari baru dibuka pada 2015. 

Selain koleksi patung, di museum ini juga ada koleksi diorama yang menggambarkan sejarah berdirinya kerajaan Singosari, maket candi-candi kuno di Malang Raya, berbagai wujud topeng Malang, serta ratusan koleksi benda kuno dan bersejarah lain Seperti penyangga tiang rumah, kentungan, patung-patung kuningan dan dan peralatan dapur kuno, seperti lumpang batu.

Sumber: