Kementan Klarifikasi Soal Pendapatan Brigade Pangan Rp10 Juta: Bukan Gaji, tapi Potensi Penghasilan
--
JAKARTA, DISWAYMALANG.ID--Ternyata info bahwa peserta Program Brigade Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) disebut akan memperoleh gaji sebesar Rp10 juta per bulan tidak sepenuhnya demikian. Seiring dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap program ini, Kementan membuat klarifikasi atas info tersebut.
Melalui keterangan pers yang dirilis Sabtu (28/12), Kementan menegaskan bahwa Rp10 juta bukan merupakan gaji. Melainkan potensi penghasilan.
"Potensi penghasilan berasal dari hasil usaha pertanian yang dikelola bersama Brigade Pangan dan melalui swakelola bagi hasil antara lapangan usaha dan petani," demikian bunyi keterangan dalam rilis resmi Kementan itu.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Amran Sulaiman yang menyatakan soal penghasilan Rp10 juta bagi peserta Brigade Pangan yang menyasar anak muda ini. Menteri Amran waktu itu, membandingkan dengan gaji pegawai yang menurut dia di kisaran Rp 2-3 juta.
"Kalau mereka terlibat (jadi peserta Brigade Pangan) itu dapat minimal Rp10 juta per orang per bulan. Kalau jadi pegawai, Rp 2 juta, Rp 3 juta," kata Amran kepada media November 2024 lalu.
BACA JUGA:Mau Jadi Petani Bergaji Rp 10 juta? Yuk, Milenial Ikut Jadikan Indonesia Lumbung Pangan Dunia
Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Moch. Arief Cahyono menjelaskan, program ini secara ekonomi memiliki potensi yang menjanjikan. Dengan biaya operasional yang diperkirakan mencapai Rp3,94 miliar per tahun, pendapatan yang dihasilkan dapat mencapai Rp8,4 miliar per tahun. Melalui angka tersebut, diperkirakan menghasilkan keuntungan bersih sekitar Rp4,46 miliar.
Adapun pada setiap Brigade Pangan ini terdiri dari 15 petani milenial. Sehingga, setiap anggota Brigade Pangan diproyeksikan mampu memperoleh pendapatan hingga Rp10 juta per bulan.
"Program Brigade Pangan bukan sekadar upaya meningkatkan produksi pangan, tetapi juga menajdi langkah nyata dalam menciptakan ekosistem pertanian yang lebih modern, profesional, dan berkelanjutan," tutur Arief.
Pada program ini, Brigade Pangan bertanggung jawab mengelola lahan sekitar 200 hektar dengan sistem pertanian modern. Di mana, anggota akan mendapatkan pelatihan intensif tentang teknik pertanian modern dan manajemen agribisnis.
Kementan juga memberikan akses terhadap alat dan mesin pertanian (alsintan) modern, benih unggul, pupuk berkualitas, dan sarana produksi pertanian lainnya. "Selain itu, infrastruktur seperti sistem tata air dan irigasi turut dibangun untuk memastikan optimalisasi lahan pertanian dapat berjalan dengan baik," paparnya. (*)
Sumber: