Anda People Pleaser? Belajarlah Berkata Tidak!
Ilustrasi people pleaser--iStock
Karena selalu berusaha menyenangkan orang lain, people pleaser jadi mudah dimanfaatkan orang lain karena ia minim kendali atas pikiran perasaan dan aksinya, hidupnya jadi kurang memuaskan.
Kenapa Bisa Menjadi People Pleaser?
Untuk memahami people pleaser kita bisa lihat masa lalunya. Bisa jadi ia dulu dibesarkan oleh figur yang tidak bisa menerima atau memaafkan perlawanan-perlawanan kecilnya yang sesungguhnya alami.
Dalam buku yang bertajuk "What's the Metter With People Pleaser" milik Unda Anggita, disebutkan beberapa hal yang dapat menjadikan seseorang menjadi people pleaser, di antaranya:
- Berangkat dari orang tua sering marah besar hanya karena ia bilang ingin makan sesuatu yang berbeda dari yang sudah disiapkan.
- Selain itu, bisa juga ia dibesarkan oleh figur yang rapuh, maka ia terbiasa menyembunyikan hal-hal tidak enak demi melindungi perasaan ayah ibunya dan tidak menambah beban pikiran.
- Waktu kecil dia tidak pernah punya ruang untuk mengungkapkan apa pun yang tidak sejalan dengan keinginan figur pengasuh.
Ia melihat bahwa perbedaan opini adalah sumber perselisihan yang bisa menyebabkan posisinya terancam.
Sehingga ketika dewasa pola pikir yang terbentuk adalah untuk bertahan hidup yang harus selalu menjadi apa yang orang lain harapkan.
Bagaimana Stop Menjadi People Pleaser?
Menurut Ichiro Kasimi dan Fumitake Koga dalam buku mereka yang berjudul Berani Tidak Disukai, mulailah belajar mengatakan tidak dengan ramah.
Anda akan menyadari mengatakan tidak bukan berarti akhir dari segalanya karena kebanyakan dari mereka bisa menerima perbedaan pendapat atau bahkan penolakan selama kita ungkapkan baik-baik.
Metika kita dewasa, kita sudah lebih punya kemampuan untuk mengungkapkan perasaan-perasaan rumit tanpa harus menyinggung orang lain.
Lebih lanjut, kita bisa keluar dari kebiasaan people pleasing dengan mengatakan tidak pada sesuatu yang kecil, mengungkapkan pendapat sendiri tentang sesuatu yang sederhana atau mengambil sikap terhadap sesuatu yang kita yakini.
Kita tidak perlu berusaha disukai semua orang karena disukai semua orang itu juga tidak mungkin.
Selama kita secara umum menyukai diri dan disukai orang yang menyukai kita dengan segala kelebihan dan kekurangan kita sepertinya itu sudah cukup.
Sumber: youtube: on marissa's mind