Anda People Pleaser? Belajarlah Berkata Tidak!

Anda People Pleaser? Belajarlah Berkata Tidak!

Ilustrasi people pleaser--iStock

MALANG, DISWAYMALANG.ID-- Apakah Anda sulit mengatakan tidak? Bisa jadi Anda seorang people pleaser.

Menurut Merriam Webster dan Susan Newman, people pleaser adalah sebutan bagi seseorang yang selalu berusaha melakukan atau mengatakan hal yang menyenangkan orang lain, meski bertentangan dengan apa yang ia pikirkan atau rasakan.

Dikutip dalam saluran YouTube On Marissa's Mind, ciri-ciri people pleaser cenderung menaruh kepentingan orang lain di atas kepentingan sendiri dengan tujuan agar ia disukai.

Membentuk Diri Sesuai dengan Harapan Orang Lain

Dari tampak luar ia meng-iya-kan dengan senyuman, tapi dalam hati ia menyimpan berbagai bantahan yang ketika menumpuk melahirkan rasa kesal amarah, bahkan kebencian.

People pleaser punya kebutuhan yang tinggi untuk diterima orang lain. Maka itu ia cenderung setuju dengan suara terbanyak tanpa mempertimbangkan atau mengutarakan terlebih dahulu pemikiran dan perasaannya.

Ia mensensor diri untuk menghindari konflik karena takut dikucilkan. Tidak jarang akhirnya ia jadi terkesan tidak punya pendirian.

People pleaser juga tidak terlalu kenal dengan dirinya sendiri, ia sulit mengenali apa yang ia rasakan atau inginkan karena sibuk memperhatikan perasaan dan memenuhi keinginan orang lain.

Saking merasa bertanggungjawabnya atas perasaan orang lain, ia jadi sering minta maaf meski kesalahan bukan dia yang buat.

People Pleaser memiliki penilaian yang rendah terhadap dirinya sendiri, ada bahkan yang mengukur harga dirinya lewat berapa banyak pujian atau pengakuan yang ia dapatkan dari orang lain.

People pleaser percaya ia hanya layak dicintai ketika ia memberikan segalanya untuk orang lain.

Ini bisa menjadi sangat berbahaya ketika ia berada dalam suatu hubungan yang sarat kekerasan karena ia bisa dengan mudah mentolerir dan memaafkan pasangan yang melakukan kekerasan.

Memang, menyenangkan orang lain bisa terus membuat kita bahagia kita juga bisa menjalin hubungan dengan orang lain lebih baik ketika kita mempertimbangkan keinginan dan perasaan mereka.

Namun, jika kadarnya berlebihan perilaku ini bisa jadi masalah bagi people pleaser itu sendiri dan orang sekitar.

Sumber: youtube: on marissa's mind