1 tahun disway

Fenomena Kesepian di Kalangan Remaja Jadi Sorotan, Aktivitas Medsos Disebut Salah Satu Penyebabnya

Fenomena Kesepian di Kalangan Remaja Jadi Sorotan, Aktivitas Medsos Disebut Salah Satu Penyebabnya

Ilustrasi aktivitas media sosial--disway news network

JAKARTA, DISWAYMALANG.ID – Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/BKKBN, Wihaji menyoroti fenomena kesepian yang semakin marak di kalangan remaja. Fenomena kesepian itu dinilai sebagai salah satu pemicu utama masalah kesehatan mental.

Lebih lanjut, aktivitas media sosial dinilai menjadi akar dari fenomena negatif tersebut. Media sosial dianggap menimbulkan paradoks konektivitas: terhubung di dunia maya, namun terasing di dunia nyata

"Kita menyaksikan sebuah paradoks. Remaja kita memiliki ratusan bahkan ribuan teman di dunia maya, tetapi di dunia nyata mereka merasa kesepian," ujar Wihaji di Jakarta, Kamis (14/8).

Menurut Wihaji, interaksi yang berlebihan di platform media sosial seringkali menciptakan standar hidup yang tidak realistis dan memicu perbandingan sosial. Yang pada akhirnya, membuat remaja merasa tidak puas dengan kehidupan mereka dan merasa terisolasi.

"Interaksi di media sosial seringkali dangkal dan penuh kepura-puraan. Ini tidak bisa menggantikan kehangatan dan dukungan dari interaksi tatap muka yang otentik dengan keluarga dan sahabat," tambahnya.

Karena itulah, Wihaji mengimbau remaja mengurangi aktivitas media sosial. Terlebih, jika dampaknya memunculkan fenomena kesepian, yang bisa berlanjut ke masalah kesehatan mental.

"Kami mendorong para remaja untuk memperbanyak interaksi nyata. Ikut organisasi di sekolah, kembangkan hobi bersama teman, atau sekadar mengobrol dengan orang tua dan saudara di rumah. Itu adalah 'nutrisi' bagi kesehatan mental," ujar Wihaji.

BACA JUGA:Rencana Pembangunan Kampung Haji Jalan Terus. Danantara Tinjau 10 Opsi Lokasi di Arab Saudi

1 dari 3 Alami Masalah Kesehatan Mental

Survei Nasional Kesehatan Mental Remaja (I-NAMHS) menunjukkan bahwa satu dari tiga remaja Indonesia mengalami masalah kesehatan mental. 

Kesepian kronis diketahui merupakan salah satu faktor risiko signifikan untuk mengembangkan kondisi seperti depresi dan gangguan kecemasan.

Menurut para ahli psikologi, media sosial dapat memperburuk perasaan kesepian melalui beberapa mekanisme:

 * Perbandingan Sosial: Remaja terus-menerus melihat unggahan kehidupan orang lain yang tampak sempurna, memicu perasaan iri dan rendah diri.

 * Fear of Missing Out (FOMO): Melihat teman-teman berkumpul atau melakukan aktivitas seru tanpa dirinya dapat meningkatkan perasaan terasing dan cemas.

 * Mengurangi Interaksi Langsung: Waktu yang dihabiskan untuk scrolling di media sosial adalah waktu yang hilang untuk membangun hubungan yang lebih dalam di dunia nyata.

BKKBN Luncurkan Akademi Keluarga

Sumber: disway news network