1 tahun disway

Industri Kriya Indonesia Makin Diminati, Omset Ekspor 2024 di Atas Rp1 T, No.15 Dunia

Industri Kriya Indonesia Makin Diminati, Omset Ekspor 2024 di Atas Rp1 T, No.15 Dunia

Salah satu produk kriya dari Kota Malang--malangkota.go.id

JAKARTA, DISWAYMALANG.ID -  Kementerian Perindustrian (Kemenperin)  mengungkapkan bahwa Industri kerajinan Indonesia terus menunjukkan ketangguhan yang luar biasa. Industri kriya ini berhasil menjaga stabilitas nilai ekspornya secara konsisten sejak tahun 2021 setelah masa pandemi Covid-19.

Menurut Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA), Reni Yanita, sektor industri kerajinan dalam negeri mampu menghasilkan kinerja ekspor yang cukup gemilang sebesar USD 679,02 juta sepanjang tahun 2024. Sementara pada Triwulan I tahun 2025, telah mencapai angka USD 158,78 juta

Reni mengatakan, kinerja solid ini menjadi sinyal kuat bahwa peluang di pasar ekspor untuk produk kriya nusantara masih terbuka sangat lebar. "Hal ini menjadi pelecut bagi kita semua untuk dapat terus membina pelaku industri kerajinan yang telah dikelompokkan berdasarkan bahan bakunya oleh UNESCO," katanya, kepada Disway dan media lainnya di Jakarta, pada Selasa (24/6).

Lebih lanjut, Reni juga menambahkan bahwa Indonesia juga mampu menduduki peringkat ke-15 sebagai negara eksportir produk kerajinan terbesar di dunia. Dengan tujuan ekspor utama, ke China, Taiwan, Amerika Serikat, Jepang, dan Belanda.

"Data ini menunjukkan adanya potensi penerimaan pasar yang besar bagi produk kerajinan Indonesia di berbagai belahan dunia, yang harus dikembangkan melalui sinergi dan kolaborasi antar stakeholder," papar Reni.

Oleh karena itulah, Reni mengungkapkan bahwa hingga saat ini, Kemenperin masih terus aktif dalam menjalin kerja sama dengan berbagai pihak. Seperti Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas), Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) dan Pemerintah Daerah untuk mengadakan berbagai kegiatan pendampingan dan fasilitasi. 

Langkah ini, lanjut dia,  dilakukan untuk membawa industri kerajinan nasional menguasai pasar lokal dan menembus pasar global. Sehingga, memberikan kontribusi signfikan bagi perekonomian dan kesejahteraan pelaku industrinya.

BACA JUGA:M. Ilyas, Bintang Muda Wushu Kota Malang Bersinar di Porprov Jatim IX 2025

Harus Punya Tiga Utama

Dalam menghadapi tantangan dan persaingan pasar yang semakin kompleks, Reni mengingatkan industri kerajinan perlu memiliki tiga kekuatan utama yang harus terus ditingkatkan.

Pertama, kekuatan branding, yang merupakan citra dan cerita dari produk itu perlu dibangun sehingga mudah dikenal dan dipercayai oleh pasar. Kekuatan selanjutnya adalah packaging, di mana produk harus dikemas secara baik dan menarik sehingga dapat menarik perhatian calon pembeli. Ketiga,  terlindungi dalam proses distribusi dan pengirimannya.

"Penggabungan aspek fungsi, estetika, dan identitas mampu menjadikan produk lebih unggul dan diminati," tutur Reni. (*)

Sumber: disway news network