Mayoritas Mahasiswa Indonesia Yakin Pendidikan Tinggi Jadi Akses Raih Karier dan Stabilitas Finansial
--iStockphoto
MALANG, DISWAYMALANG.ID-- Di tengah persaingan kerja yang semakin ketat, pendidikan tinggi menjadi salah satu modal utama untuk meraih peluang karier yang lebih baik.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Februari 2025 menunjukkan fakta yang cukup jelas bahwa lulusan Diploma IV, S1, S2, dan S3 memperoleh rata-rata gaji sebesar Rp4,35 juta per bulan, jauh melampaui lulusan sekolah dasar yang hanya mengantongi sekitar Rp2,07 juta.
Selisih ini bukan sekadar angka. Tapi, sekaligus mencerminkan perbedaan akses terhadap jenis pekerjaan, jenjang karier, dan stabilitas finansial yang bisa diraih.
Survei Global Student Survey 2025 yang dilakukan oleh Chegg memperkuat gambaran tersebut.
Sebanyak 54 persen mahasiswa Indonesia menyatakan “sangat setuju” dan 34 persen “setuju” bahwa pendidikan tinggi yang mereka jalani saat ini mampu mempersiapkan mereka untuk memasuki dunia kerja.
Dengan kata lain, hampir sembilan dari sepuluh mahasiswa memiliki keyakinan bahwa kampus memberi bekal yang relevan untuk masa depan.
Jika dibandingkan secara global, capaian Indonesia cukup membanggakan.
Dari 15 negara yang disurvei, Indonesia menempati posisi ketiga tertinggi dalam tingkat keyakinan mahasiswa terhadap peran pendidikan tinggi, hanya kalah dari Kenya (65 persen sangat setuju, 23 persen setuju) dan Arab Saudi (50 persen sangat setuju, 41 persen setuju).
Di sisi lain, kelompok mahasiswa yang meragukan peran pendidikan tinggi dalam persiapan karier jumlahnya sangat kecil hanya 2 persen yang “tidak setuju” dan 1 persen yang “sangat tidak setuju”.
Sementara itu, 9 persen lainnya memilih bersikap netral, kemungkinan karena masih menunggu bukti nyata dari keterhubungan antara teori di bangku kuliah dan praktik di dunia kerja.
BACA JUGA:Lagi Ngidam Yang Manis-Manis? Cek 9 Dessert Terbaik Ini!
Chegg sendiri melaksanakan survei ini pada 1 hingga 23 Oktober 2024, melibatkan 11.706 mahasiswa usia 18 hingga 21 tahun dari 15 negara, dengan jumlah responden tiap negara berkisar 500 hingga 1.002 orang.
Metode pengumpulan data dilakukan secara daring untuk menjangkau responden dari berbagai wilayah.
Sumber: survei chegg
