1 tahun disway

Dari Getuk hingga Tape: 9 Kudapan Singkong Tradisional yang Bikin Nostalgia Masa Kecil

Dari Getuk hingga Tape: 9 Kudapan Singkong Tradisional yang Bikin Nostalgia Masa Kecil

Lemet Singkong--foto: dream.co.id

MALANG, DISWAYMALANG.ID--Singkong merupakan umbi lokal yang murah meriah, dan telah lama menjadi bahan baku berbagai kudapan tradisional di Indonesia. Aroma khasnya, rasa manis atau gurih, dan kelezatan sederhana membuatnya lekat dalam memori masa kecil.

Berikut ini sembilan kudapan olahan singkong tradisional yang patut dijajal lagi, terutama bila ingin kembali merasakan nostalgia.

1. Getuk


Getuk Lindri--foto: halalmui.org

 

Getuk adalah camilan yang populer di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Singkong yang sudah direbus dihancurkan lalu dicampur dengan gula, kemudian dibentuk menjadi potongan padat atau dipres menjadi bentuk panjang seperti getuk lindri. Biasanya disajikan dengan parutan kelapa, yang menambah rasa gurih di balik manisnya singkong. Getuk kerap menjadi sajian pagi atau teman minum teh sore di pasar tradisional.

2. Tape Singkong


Tape Singkong--foto: alodokter.com

Tape singkong adalah hasil fermentasi singkong dengan ragi, menghasilkan tekstur lembut, rasa manis bercampur asam, dan aroma khas yang unik. Tape sering dimakan langsung, tapi juga menjadi bahan dasar aneka kue atau minuman tradisional. Dalam keluarga Jawa, tape menjadi sajian wajib saat hajatan atau lebaran, membangkitkan memori kehangatan keluarga.

3. Tiwul


Tiwul--foto: id.theasianparent.com

Tiwul dulunya identik dengan makanan pokok masyarakat pedesaan, terutama di Gunung Kidul, Yogyakarta, saat beras sulit didapat. Singkong dikeringkan menjadi gaplek, lalu ditumbuk halus dan dikukus menjadi butiran kecil. Meski sederhana, tiwul bisa disajikan dengan lauk pauk seperti sayur, ikan asin, atau tempe, bahkan kini sudah dikreasikan menjadi sajian modern dengan toping cokelat atau keju.

BACA JUGA:9 Tips Kulineran Sehat: Tetap Nikmat Tanpa Kalori Berlebih

4. Gatot


Gatot--foto: jogjaindotrans.com

Berbeda dari tiwul, gatot terbuat dari singkong yang setengah busuk akibat proses fermentasi alami. Singkong tersebut kemudian dikeringkan, direbus kembali, dan disajikan dengan parutan kelapa. Teksturnya kenyal dan rasanya khas, sedikit gurih dengan aroma fermentasi. Meski terdengar unik, gatot adalah simbol kearifan lokal bagaimana masyarakat bisa mengolah bahan sederhana menjadi pangan bergizi.

5. Cenil


Cenil--foto: bakpiakukustugu.co.id

Cenil adalah jajanan pasar berwarna-warni dengan tekstur kenyal yang menggoda. Terbuat dari singkong atau campuran tepung singkong dan tapioka, cenil dibentuk bulat kecil lalu direbus. Setelah matang, cenil diberi taburan kelapa parut dan gula merah cair. Cita rasanya manis gurih, sering dijual dalam pincuk daun pisang yang membuatnya semakin otentik.

6. Lemet Singkong


Lemet Singkong--foto: dream.co.id

Lemet merupakan kudapan tradisional yang masih sering dijumpai di pedesaan. Singkong diparut lalu dicampur dengan gula merah, sedikit garam, dan kadang ditambah kelapa muda parut. Adonan kemudian dibungkus dengan daun pisang dan dikukus hingga matang. Aroma daun pisang yang menempel pada lemet membuat camilan ini terasa lebih wangi dan menggugah selera.

7. Keripik Singkong


Keripik Singkong--foto: merdeka.com

Siapa yang tak kenal keripik singkong? Camilan satu ini punya variasi dari generasi ke generasi. Potongan singkong digoreng tipis renyah atau diiris tebal dan digoreng hingga gurih. Di masa lalu, keripik singkong hanya diberi garam sederhana, namun kini berkembang dengan rasa balado, barbeque, hingga keju. Popularitasnya membuktikan bahwa olahan singkong bisa menembus lintas zaman.

8. Donat Tape Singkong


Donat Tape Singkong--foto: intisari.grid.id

Kudapan ini adalah hasil kreasi yang menggabungkan tradisi dan modernitas. Tape singkong yang lembut diolah menjadi adonan donat, menghasilkan tekstur empuk dengan aroma khas fermentasi. Rasanya unik, manis dan sedikit asam, membuat donat tape berbeda dari donat biasa. Banyak penjual jajanan pasar kini melestarikan resep ini agar generasi muda tetap mengenalnya.

9. Singkong Rebus


Singkong Rebus--foto: briliofood.net

Singkong rebus atau kukus mungkin terdengar paling sederhana, namun justru paling dekat dengan kehidupan sehari-hari. Biasanya dinikmati hangat dengan taburan kelapa parut dan sedikit garam, menjadikannya teman minum kopi atau teh sore. Kesederhanaan olahan ini menjadi simbol kehidupan pedesaan yang apa adanya, namun penuh kehangatan.

Setiap olahan singkong bukan hanya soal rasa, tapi juga soal cerita. Ada memori pulang sekolah sambil membeli cenil di pasar, ada kenangan hajatan keluarga dengan suguhan tape, ada pula kisah perjuangan nenek moyang yang bertahan hidup dengan tiwul dan gatot saat beras sulit.

BACA JUGA:Hari Farmasi Sedunia: Mengenal 9 Inovasi Digital yang Perkuat Layanan Apotek di Indonesia

Singkong membuktikan bahwa bahan sederhana bisa diolah menjadi aneka kuliner dengan nilai budaya tinggi. Kini, tantangannya adalah bagaimana menjaga eksistensi kudapan tradisional ini di tengah gempuran makanan modern.

Sumber: idntimes.com