1 tahun disway

Lezat dan Bergizi, Inilah 9 Olahan Fermentasi Khas Nusantara yang Melegenda

Lezat dan Bergizi, Inilah 9 Olahan Fermentasi Khas Nusantara yang Melegenda

Kue Brem--foto: suarasikap.com

MALANG, DISWAYMALANG.ID--Indonesia kaya akan tradisi kuliner fermentasi, yaitu proses alami yang tidak hanya mengawetkan pangan, tapi juga meningkatkan nilai gizi dan cita rasanya.

Berikut sembilan olahan fermentasi khas Nusantara yang masih eksis hingga kini, bahkan banyak di antaranya mulai mendapat perhatian dalam kajian budaya dan gizi.

1. Tempe


Tempe--foto: wikipedia.org

Tempe adalah salah satu makanan fermentasi paling terkenal dari Indonesia. Terbuat dari kedelai yang difermentasi oleh jamur Rhizopus spp., tempe punya kandungan protein tinggi, serat, dan asam amino esensial. Secara tekstur, tempe menyatu menjadi bongkahan padat dengan rasa kacang yang khas, cocok digoreng, direbus, atau diolah dalam aneka masakan. Beberapa catatan historis menyebut tempe sudah dibuat di Jawa sejak abad ke-17, dan hingga kini menjadi sumber protein nabati utama bagi banyak masyarakat Nusantara.

2. Oncom


Oncom--foto: halodoc.com

Meski kadang terlupakan di luar Jawa Barat, oncom tetap punya tempat istimewa dalam kuliner lokal. Oncom dibuat dari bungkil tahu, ampas kedelai, atau sisa pengolahan lain yang difermentasi dengan jamur Neurospora pada oncom merah atau jamur sejenis untuk oncom hitam. Oncom sering digunakan dalam sambal, isian comro, atau lauk sederhana. Riset dan literatur kuliner menunjukkan bahwa oncom tidak hanya sumber protein tambahan, tetapi juga mengoptimalkan pemanfaatan limbah agro-industri.

3. Tape Singkong dan Ketan


Tape Singkong--foto: alodokter.com

Tape merupakan hasil fermentasi karbohidrat seperti singkong atau ketan yang menggunakan ragi atau mikroorganisme fermentatif. Teksturnya lembut dan rasanya manis, kadang sedikit asam tergantung lamanya fermentasi. Tape ketan khususnya populer sebagai camilan Lebaran di Jawa, sedangkan tape singkong banyak dijumpai di Sunda atau Jawa Barat sebagai camilan sehari-hari.

4. Peuyeum


Peuyeum--foto: goodnewsfromindonesia.id

Peuyeum adalah varian fermentasi singkong khas Sunda atau Bandung. Prosesnya mirip tape singkong, namun teksturnya bisa sedikit lebih padat dan rasanya cenderung lebih asam. Di masa lalu, peuyeum digunakan sebagai pengganti nasi ketika pasokan beras terbatas, dan kini banyak dijual sebagai oleh-oleh atau camilan khas Bandung.

5. Brem


Kue Brem--foto: suarasikap.com

Brem adalah fermentasi beras ketan yang menghasilkan makanan atau bahan camilan padat yang dikenal kue brem maupun minuman yang merupakan versi cair. Kue brem biasa dijual dalam bentuk lempengan tipis dan meletup saat dikunyah. Sedangkan versi cairnya digunakan dalam ritual budaya dan sebagai minuman tradisional di Bali. 

6. Terasi


Terasi--foto: rri.co.id

Terasi adalah hasil fermentasi udang kecil (rebon) atau ikan kecil, yang dihaluskan dan dijemur hingga menjadi pasta pekat. Aromanya tajam dan kuat, menjadikan terasi sebagai bumbu dasar di banyak masakan Nusantara, seperti sambal, pepes, atau nasi goreng. Proses fermentasi dan pengeringan menjadikannya tahan lama dan mudah disimpan. 

7. Tauco

Sumber: wikipedia.org