9 Alasan Mengapa Tidur Cukup Bisa Mengalahkan Manfaat Olahraga
--halodoc.com
MALANG, DISWAYMALANG.ID--Dalam hiruk-pikuk gaya hidup modern, olahraga dan tidur dianggap sama pentingnya. Namun, saat dipaksa memilih, para ahli kini menyarankan tidur yang cukup seagai prioritas utama. Sejumlah riset medis terbaru menunjukkan bahwa kurang tidur dapat melemahkan sistem imun, mengacaukan metabolisme, hingga meningkatkan risiko penyakit jantung.
Berikut sembilan alasan yang menjadikan tidur yang cukup lebih menentukan daripada sekadar keringat ketika olahraga.
1. Dasar penunjang fungsi biologis
Tidur merupakan fondasi bagi fungsi hormon, pemulihan mental, dan daya tahan imun. Menjalani malam yang kurang tidur secara konsisten bisa mengganggu regulasi hormon, daya ingat, dan kekebalan tubuh.
2. Biologi jantung terancam saat kurang tidur
Hanya dalam tiga malam tidak cukup tidur, maka tingkat protein inflamasi meningkat drastis pada relawan muda yang menandakan risiko penyakit jantung bisa langsung meningkat. Olahraga tetap menguntungkan, tapi tidak bisa menggantikan fungsi restoratif tidur.
3. Tidur sebagai dasar performa tubuh
“Sleep is the foundation,” kata para dokter. Saat orang terus mengorbankan tidur demi olahraga pagi, hasilnya bisa kontraproduktif, seperti kelelahan, cedera, dan performa olahraga menurun.
4. Tidur memulihkan, olahraga justru bikin tubuh stres
Berolahraga menimbulkan stres secara fisiologis, seperti pecahnya jaringan otot dan tendon. Tanpa waktu tidur yang cukup, tubuh tidak punya kesempatan pulih sepenuhnya, bahkan bisa balik melemahkan kondisi fisik.
5. Tidur membersihkan otak
Selama tidur, terutama fase non-REM (Rapid Eye Movement), otak menjalani mekanisme pembersihan melalui sistem glymphatic yang membuang produk sisa metabolik, termasuk betaamyloid, salah satu faktor risiko Alzheimer.
6. Tidur menjamin metabolisme seimbang
Tidur yang cukup membantu regulasi metabolisme dan hormon pengatur nafsu makan (leptin dan ghrelin). Sebaliknya, kurang tidur menurunnkan sensitivitas insulin hingga 30%, memperlambat pengaturan gula darah dan meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
7. Ketidakseimbangan timbang lahir dari kurang tidur
Kebiasaan tidur kurang dari enam jam berujung pada peningkatan risiko obesitas. Di sisi lain, olahraga tidak selalu bisa mengimbangi kerusakan metabolik yang diakibatkan oleh defisit tidur yang kronis.
8. Imunitas turun saat kuran istirahat
Sistem imun sangat bergantung pada tidur yang berkualitas. Individu yang tidurnya terganggu menunjukkan jumlah sel T dan B limfosit lebih rendah yang memiliki pengaruh buruk pada respons tubuh terhadap vaksin dan infeksi.
9. Konsistensi tidur efektif menghindari risiko
Meski olahraga membantu tidur lebih baik, riset terbaru menunjukkan bahwa tidur cukup secara konsisten lebih penting dari sekadar berkeringat. Jika waktu terbatas, tidur secara cukup jauh lebih berdampak posisif dibanding memaksakan olahraga pagi.
Selain olahraga memang penting untuk kesehatan jantung, otot, sekaligus suasana hati, tidur malam yang cukup sejatinya adalah pondasi utama pemulihan tubuh. Jika tanpa pemulihan yang cukup, efek olahraga justru bisa melemahkan tubuh. Saat waktu terbatas, tidur harus diprioritaskan, terutama jika tubuh sedang kelelahan, stres tinggi, atau kurang tidur.
Sumber: health.com
