Program Belajar Bahasa Indonesia UM Buka Lagi, Kini Diikuti 20 Mahasiswa Amerika Serikat
Peserta Program CLS Batch 16 foto bersama pimpinan UM dan para tutor--um.ac.id
LOWOKWARU, DISWAYMALANG.ID– Komitmen Universitas Negeri Malang (UM) menuju World-Class University makin diperkokoh. Antara lain dengan terus mengadakan pembelajaran untuk mahasiswa internasional .
Terbaru, Pusat Studi Bahasa dan Budaya Indonesia (PSBBI) UM secara resmi membuka Program Critical Language Scholarship (CLS) 2025 di Aula AVA Fakultas Sastra mulai Pada Senin (23/6). Program hasil kolaborasi dengan Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) ini diikuti 20 mahasiswa yang berasal dari berbagai universitas di US.
Acara peresmian dimulainya program CLS ini dihadiri oleh Wakil Rektor IV UM Prof. Ir. Arif Nur Afandi, S.T., M.T., MIAEng, MIEEE, Ph.D., Direktur PSBBI Prof. Dr. Gatut Susanto, M.M., M.Pd., guru penutur asing, dan mahasiswa internasional.
"Alhamdulillah, UM telah dipercaya menjalankan program ini sejak 2010 dan terus berlanjut hingga 2025,” ujar Wakil Rektor IV Prof. Arif Nur Affandi.
Prof. Arif menjelaskan bahwa CLS telah dikembangkan di UM sejak 2010 dan terus diperbarui untuk memberikan pelayanan terbaik.
“Kami menambah jumlah guru dan mitra bahasa agar proses pembelajaran semakin optimal,” tambahnya. Ia berharap mahasiswa CLS mampu berbaur dengan masyarakat dan lingkungan UM secara baik.
Berlangsung Dua Bulan
Di situs CLS, disebutkan program CLS batch 16 ini akan berlangsung dua bulan. Yakni, Juni-Agustus 2025.
Lebih jelas, Direktur PSBBI UM Prof. Dr. Gatut Susanto mengatakan, sebanyak 20 mahasiswa peserta CLS kali ini akan dibagi ke dalam enam kelas, dengan rasio maksimal tiga mahasiswa per kelas. "Setiap kelas akan didampingi oleh tiga guru dan beberapa mitra bahasa,” jelasnya.
Prof. Gatut mengungkapkan harapannya agar mahasiswa mampu menguasai bahasa Indonesia dengan baik selama dua bulan program ini. “Rasio guru yang lebih banyak diharapkan mempermudah mahasiswa dalam pembelajaran,” ucapnya.
Ia juga menekankan pentingnya mahasiswa untuk menikmati proses belajar dan menjadi duta bahasa Indonesia di tingkat global.
Sementara, Koordinator mahasiswa CLS 2025, Thomas, menambahkan pesan motivasi kepada peserta. “Jika kalian mengalami kesulitan, segera komunikasikan dengan guru dan mitra bahasa. Tetaplah sabar dan nikmati pembelajaran,” ujarnya.
Pada sesi perkenalan, mahasiswa asing memperlihatkan antusiasme dengan mencoba menggunakan bahasa Indonesia. Keakraban terjalin di antara peserta yang berasal dari berbagai universitas di Amerika Serikat, menjadikan suasana semakin hangat.
Program CLS ini merupakan bagian dari upaya UM dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin 4: Pendidikan Berkualitas. Melalui program ini, UM berkomitmen memperkenalkan bahasa dan budaya Indonesia di tingkat global. (*)
Sumber: um.ac.id
