1 tahun disway

Momen Hari Hidup Bersama dalam Damai, Yuk Gunakan Jempol dengan Bijak di Era Digital!

Momen Hari Hidup Bersama dalam Damai, Yuk Gunakan Jempol dengan Bijak di Era Digital!

Hidup Dengan Damai di Media Sosial-Masco-

9. Baca Dulu, Jangan Cuma Judulnya

Judul kadang dibuat clickbait. Tapi ironisnya, banyak yang sudah naik darah bahkan sebelum klik artikelnya. Akibatnya, debat kusir lahir dari asumsi, bukan dari pemahaman. Ini sumber kesalahpahaman yang paling sering terjadi di media sosial.

Luangkan waktu untuk baca sampai selesai. Cek siapa penulisnya, cari konteksnya. Baru setelah itu, bentuk opini. Lebih baik telat komentar tapi akurat, daripada cepat tapi salah sasaran.

10. Tidak Semua Harus Di-Reply

Tidak semua komentar perlu dibalas. Kadang, diam adalah bentuk kedewasaan. Kalau tahu komentar itu hanya ingin memancing emosi, tidak perlu masuk ke dalam jebakan itu. Kadang, membalas justru memberi panggung pada hal-hal negatif.

Memilih untuk tidak menanggapi bukan berarti kalah. Justru itu bentuk kontrol diri. Di ruang digital yang bising, memilih diam bisa jadi kontribusi nyata untuk menciptakan ketenangan.

11. Kebaikan Itu Menular, Mulailah dari Satu Komentar Baik

Coba tulis komentar positif hari ini. Entah itu mengapresiasi karya seseorang, memberi dukungan, atau sekadar bilang, “Semangat terus, ya.” Komentar seperti itu mungkin terasa sepele, tapi bisa mengubah hari seseorang.

Kalau setiap orang mau meluangkan satu komentar baik setiap hari, ruang digital akan jauh lebih nyaman. Dunia sudah cukup keras. Jangan tambah keras di dunia yang seharusnya jadi tempat bersosialisasi ini.

12. Kurasi Feed = Kurasi Emosi

Apa yang kita lihat tiap hari di media sosial sangat memengaruhi suasana hati. Kalau timeline isinya caci maki, kita pun jadi gampang marah. Kalau isinya konten positif, bisa lebih tenang dan damai.

Mulailah mengatur siapa yang kita ikuti. Unfollow akun yang bikin hati panas. Mute story yang isinya sindiran terus. Follow akun yang menyebar inspirasi, humor sehat, dan energi positif. Kedamaian digital dimulai dari pilihan-pilihan kecil.

13. Jadilah Influencer Damai, Bukan Pemicu Ricuh

Kita semua influencer, walaupun followers cuma puluhan. Setiap postingan, komentar, dan story kita punya dampak. Kita bisa jadi pemicu kerusuhan atau pemantik ketenangan.

Mulailah jadi teladan di ruang digital. Nggak perlu sok bijak, cukup berhati-hati dalam bersuara. Kalau belum bisa bantu meredakan konflik, setidaknya jangan ikut menyulut. Damai itu menular, tapi harus ada yang memulai.

Sumber: reddit