Teman Satu Kelompok Tak Pernah Bantu Tugas: Lapor Dosen atau Sabar Aja?
--
6. Pisahkan Emosi dari Profesionalitas
Saat tugas selesai dan nilai sudah keluar, kamu mungkin masih kesal. Tapi, penting untuk memisahkan urusan tugas dan relasi personal.
Kalau teman itu memang tidak bisa diajak kerja sama, cukup hindari di proyek berikutnya. Tak perlu disebarkan ke satu fakultas.
Unfollow di grup kerja, tapi tetap netral di lingkungan sosial umum. Jangan bawa konflik tugas ke urusan pribadi. Fokus ke kualitas kerja kamu sendiri.
7. Gunakan Kejadian Ini Buat Latihan Dunia Kerja
Yes, ini tak enak. Tapi percayalah—di dunia kerja nanti, akan selalu ada tipe-tipe orang yang doyan ‘nebeng’. Entah dalam proyek, dalam rapat, bahkan dalam laporan akhir tahun.
Anggap ini sebagai latihan untuk tetap profesional meskipun kamu sedang diperlakukan tidak adil.
Refleksikan apa yang kamu pelajari dari kejadian ini. Apakah kamu terlalu baik? Terlalu memendam? Terlalu diam? Perbaiki itu sebelum kamu lulus.
8. Simpan Hasil Projek Untuk Portofolio
Kalau kamu berhasil menyelamatkan tugas kelompok sendirian, jangan cuma emosi. Dokumentasikan kerja keras kamu dan tetap kerjakan dengan maksimal sebagai bagian dari portofolio atau CV.
Terutama jika tugas itu relevan dengan bidang kamu! Misal tugas social media campaign untuk UTS bisa dijadikan portofolio untuk kamu yang tertarik bekerja menjadi Social Media Specialist.
9. Tetap Jaga Mental
UTS sudah cukup melelahkan. Jangan biarkan orang lain menghabiskan energi emosional kamu.
Setelah tugas selesai, beri ruang untuk diri kamu istirahat, menyendiri, atau healing.
Bikin list self-reward, entah itu nonton film, ngopi sendirian, staycation, atau tidur 12 jam penuh. Kamu pantas dapat itu.
Sumber: quora
