Laptop Lemot, Tapi UTS Harus On Site dan Waktu Terbatas. Apa yang Harus Dilakukan?
-Best Products-
MALANG, DISWAYMALANG.ID -- Kabar gembira atau kabar buruk—bergantung kondisi laptop—datang dari dosen minggu ini: UTS dilaksanakan secara on site, tapi harus dikerjakan lewat perangkat masing-masing. Alias, bawa laptop sendiri.
Masalahnya, tidak semua mahasiswa punya laptop yang siap tanding. Sebagian hanya kuat buka Google dan Microsoft Word.
Sisanya? Baru hidup saja sudah ngos-ngosan. Padahal waktu ujian terbatas dan kesalahan teknis seringkali dianggap tanggung jawab pribadi.
Jangan panik. Kalau termasuk pemilik laptop lemot tapi ingin tetap ingin ujian dengan aman, berikut sembilan langkah penting yang bisa dilakukan mulai sekarang.
1. Bersih-bersih digital, laptop butuh ruang napas
Laptop yang lambat sering kali disebabkan oleh penyimpanan yang terlalu penuh. File menumpuk di desktop, cache browser tidak pernah dibersihkan, dan folder download isinya bisa jadi lebih banyak dari isi memori HP. Ini saatnya bersih-bersih digital.
Hapus file yang tidak lagi dibutuhkan—terutama video, dokumen lama, dan aplikasi berat yang jarang digunakan. Gunakan fitur bawaan seperti “Disk Cleanup” di Windows atau “Storage Management” di Mac. Jangan lupa juga bersihkan recycle bin dan folder temporary. Dengan ruang kosong yang lebih lega, sistem operasi bisa bernafas lebih lega, dan performa pun naik signifikan.
2. Matikan aplikasi yang otomatis jalan saat laptop dihidupkan
Banyak laptop menjadi lambat bukan karena spesifikasinya rendah, tapi karena terlalu banyak aplikasi yang aktif sejak awal. Aplikasi seperti Spotify, Zoom, Adobe Updater, hingga VPN bisa otomatis berjalan dan menyedot RAM.
Bisa masuk ke Task Manager (Ctrl + Shift + Esc), buka tab “Startup”, dan lihat daftar aplikasi yang langsung aktif saat laptop dinyalakan. Matikan yang tidak penting. Semakin sedikit startup aktif, semakin cepat laptop siap digunakan—dan ini bisa menyelamatkan waktu penting saat ujian dimulai.
3. Gunakan browser yang lebih ringan dan tidak rakus memori
Kalau masih pakai Google Chrome tanpa mematikan ekstensi apa pun, kemungkinan besar browser-mu jadi penyumbang utama lemot-nya laptop. Chrome terkenal boros RAM, terutama saat banyak tab dibuka.
Alternatif yang lebih ringan seperti Microsoft Edge (versi Chromium), Firefox, atau Brave bisa jadi pilihan bijak. Aktifkan juga mode hemat atau gunakan ekstensi seperti “The Great Suspender” yang otomatis menonaktifkan tab tidak aktif. Jangan lupa logout dan matikan akun-akun tambahan agar browser tidak mengunduh data tambahan saat dibuka.
4. Update software sebelum Hari-H, bukan saat ujian dimulai
Salah satu kesalahan klasik adalah membiarkan sistem operasi atau aplikasi penting dalam keadaan “pending update.” Akibatnya? Saat menyalakan laptop di pagi hari ujian, muncul pesan “Updating 1 of 47…” dan kita hanya bisa pasrah.
Jangan tunggu sampai hari H. Beberapa hari sebelum ujian, sambungkan laptop ke internet yang stabil dan lakukan semua pembaruan penting. Update sistem operasi, browser, dan software yang mungkin akan dipakai. Setelah itu, nonaktifkan opsi “auto-update” sementara waktu agar tidak mengganggu saat ujian berlangsung.
5. Pastikan daya aman, tapi jangan terlalu bergantung pada colokan kelas
Jangan anggap enteng soal baterai. Di kelas ujian, colokan listrik mungkin hanya tersedia dua atau tiga, dan harus bersaing dengan belasan teman lain. Kalau baterai hanya bertahan 20 menit, itu jadi masalah besar.
Periksa kondisi baterai jauh-jauh hari. Kalau perlu, atur laptop ke mode hemat daya dan matikan fitur seperti Bluetooth atau Wi-Fi saat tidak diperlukan. Siapkan juga charger yang kompatibel dan pastikan kabel dalam kondisi baik. Kalau punya akses ke power bank untuk laptop, lebih baik dibawa sebagai cadangan.
6. Atur laptop ke mode performa maksimal, tapi tetap terkontrol
Sumber: pcworld
