Laptop Lemot, Tapi UTS Harus On Site dan Waktu Terbatas. Apa yang Harus Dilakukan?
-Best Products-
Windows punya fitur pengaturan daya yang disebut “Power Mode.” Biasanya laptop berada di posisi seimbang antara performa dan hemat daya. Tapi saat ujian, terutama kalau membuka aplikasi berat atau web-based system, ganti ke “Best Performance.”
Namun hati-hati: mode ini mempercepat kerja prosesor dan grafik, tapi juga menguras baterai lebih cepat dan bisa membuat laptop cepat panas. Gunakan dengan bijak, dan pastikan punya pendingin tambahan atau cukup ventilasi udara agar laptop tidak overheat di tengah ujian.
7. Back up file ujian ke beberapa tempat sekaligus
Bayangkan skenario ini: sudah hampir selesai mengetik jawaban, lalu laptop hang. File tidak tersimpan. Tidak ada back up. Ujian berantakan. Ini bisa dihindari dengan strategi penyimpanan ganda.
Simpan dokumen ujian di tiga tempat: di laptop, di flashdisk, dan di cloud seperti Google Drive atau OneDrive. Aktifkan fitur auto-save di Microsoft Word atau Google Docs, dan biasakan tekan Ctrl + S setiap beberapa menit. Redundansi ini mungkin tidak kamu pakai, tapi bisa menyelamatkan nyawa akademis saat keadaan darurat.
8. Simulasikan ujian, uji kekuatan laptopmu di kondisi nyata
Pernah dengar istilah “uji coba medan tempur”? Ini penting dan harus dilakukan. Simulasikan ujian di rumah: duduk 1-2 jam nonstop sambil buka aplikasi yang akan kamu pakai nanti, dan lihat bagaimana laptop bereaksi.
Apakah mulai lemot setelah 30 menit? Apakah browser tiba-tiba tertutup? Apakah merasa sulit fokus dengan suara kipas laptop yang mendadak berisik? Dari simulasi ini, kita bisa menyesuaikan strategi: menyiapkan kipas tambahan, menyalin teks ke aplikasi offline, atau mencari posisi duduk yang lebih ergonomis.
9. Punya Plan B jika laptop benar-benar bermasalah
Bersiap itu penting. Tapi punya rencana cadangan itu jauh lebih penting. Tanyakan ke dosen atau proktor ujian: jika laptop bermasalah, apakah boleh berpindah perangkat? Apakah diperbolehkan submit manual lewat email?
Siapkan flashdisk berisi file dokumen kosong sebagai pengganti laptop. Siapkan juga Google Docs yang sudah diberi akses offline. Dan yang tidak kalah penting: catat nomor helpdesk kampus atau panitia pengawas ujian. Di tengah panik, harus tahu ke mana harus minta bantuan.
Laptopmu boleh lemot, tapi kamu tidak boleh pasrah!
UTS memang soal nilai. Tapi juga soal kesiapan.
Laptop lemot bisa jadi tantangan besar, tapi bukan alasan untuk menyerah.
Dengan persiapan yang matang, tetap bisa menyelesaikan ujian dengan tenang dan optimal.
Ingat: kita yang kendalikan laptop, bukan sebaliknya.
Jadi, mulai sekarang—jangan tunda lagi—beri waktu satu-dua hari untuk siapkan perangkat tempurmu. Karena ujian bukan hanya soal otak, tapi juga soal strategi.
Sumber: pcworld
