Skor Try Out SNBT Masih Kecil dan Pilihan PTN Tinggi? Jangan Sampai Salah Strategi Belajar!
--
MALANG, DISWAYMALANG.ID -- Skor try out sudah sering keluar, tapi angkanya tetap mandek. Sementara di sisi lain, pilihan PTN sudah dikunci—dan itu pun bukan PTN sembarangan, tapi yang dikenal ketat dan bergengsi. Passing grade-nya tinggi, saingannya ratusan ribu.
Apa yang harus dilakukan saat posisi sudah “telanjur terjun”, tapi sayap belum cukup kuat?
Satu hal penting adalah belajar membaca data. Bukan cuma menatap angka skor dengan rasa malu atau frustrasi. Tapi benar-benar membaca. Menganalisis. Menemukan pola.
Karena dari situlah jalan keluar bisa dibangun: bukan dari mencoba makin keras tanpa arah, tapi dari paham kelemahan secara spesifik.
Berikut cara melihat skor try out dari kacamata strategi—bukan hanya emosi.
1. Jangan Terpaku di Nilai Akhir, Lihat Rinciannya
Total skor try out memang penting. Tapi lebih penting lagi adalah bagaimana skor itu tersusun. Apakah penalaran umum turun drastis? Apakah literasi bahasa Inggris naik tapi belum menyentuh 50 persen benar? Ini seperti melihat kesehatan tubuh bukan dari berat badan saja, tapi dari tekanan darah, kolesterol, dan gula darahnya. Karena solusi tidak akan datang dari panik, tapi dari diagnosis akurat.
Jika ternyata skor kamu lemah di satu subtes yang bobotnya tinggi di jurusan impian, maka strategi revisi belajar harus dimulai dari situ. Misalnya, kamu ambil jurusan teknik, tapi penalaran matematika dan pengetahuan kuantitatif selalu jadi yang paling rendah. Maka bukan waktunya kamu belajar literasi bahasa Indonesia dulu, meski nilainya juga rendah.
2. Cari Pola Konsisten dalam Kelemahan, Bukan Sekali-dua Kali
Pernahkah kamu merasa gagal hanya karena satu kali try out jeblok? Padahal satu kali itu bisa jadi bias. Yang lebih penting adalah melihat 3–5 try out terakhir: apakah konsisten jelek di penalaran umum? Apakah selalu kehilangan poin besar di pemahaman bacaan dan menulis?
Dengan menemukan pola ini, kamu bisa membagi waktu belajar dengan lebih masuk akal. Kelemahan yang konsisten berarti perlu treatment yang intensif. Bukan sekadar belajar ulang, tapi perlu evaluasi pendekatan, metode belajar, atau bahkan tutor yang cocok.
3. Refleksi: Apa yang Sudah Dipelajari Tapi Tidak Pernah Naik Skornya?
Terkadang bukan masalah waktu belajar yang kurang. Tapi cara belajar yang tidak efektif. Jika kamu sudah belajar subtes pengetahuan dan pemahaman umum 5 kali tapi skornya tetap segitu-segitu saja, maka ada kemungkinan metode belajarnya yang harus diganti.
Mungkin kamu butuh latihan soal yang lebih variatif, bukan hanya baca rangkuman. Atau perlu partner diskusi, bukan belajar sendiri terus. Intinya: skor stagnan bisa jadi sinyal untuk ubah metode, bukan semata tambah waktu.
4. Bandingkan Diri Kamu Bukan dengan Teman, Tapi dengan Passing Grade
Mengambil PTN impian itu sah. Tapi jangan hanya didorong rasa “ingin”, tanpa menakar realitas. Jika skor try out kamu masih 400-an, dan jurusan pilihanmu butuh minimal 650, maka setidaknya kamu tahu bahwa jarak 250 itu bukan mustahil, tapi tidak bisa diraih dengan cara biasa-biasa saja.
Melihat skor passing grade akan memicu semangat kembali!
5. Gunakan Data Try Out untuk Membuat Peta Harian
Skor try out bisa digunakan untuk membuat “peta revisi”. Misalnya, jika literasi bahasa Indonesia selalu 70 persen benar, maka cukup review ringan. Tapi jika penalaran matematika selalu di bawah 30 persen, maka alokasikan waktu 2 kali lipat. Try out bukan hanya alat ukur, tapi alat navigasi.
Sumber: quora
