Indonesia Posisi Ke-4 Penderita Diabetes Terbanyak di Dunia, Yuk Kurangi Angka Itu dengan Biasakan Jalan Kaki

Minggu 14-09-2025,21:12 WIB
Editor : Agung Pamujo

JAKARTA, DISWAYMALANG.ID — Indonesia menghadapi tantangan serius terkait kesehatan, khususnya penyakit diabetes. Data terbaru dari International Diabetes Federation (IDF) menempatkan Indonesia di peringkat ke-4 dunia sebagai negara dengan jumlah penderita diabetes terbanyak. 

Angka ini diperkirakan akan terus meningkat jika tidak ada intervensi yang signifikan. Untuk menekan laju ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) gencar mengkampanyekan edukasi dan gaya hidup sehat, salah satunya dengan menganjurkan jalan kaki selama 40 menit setiap hari.

"Hipertensi juga sama, ternyata hipertensi itu menyumbang angka kematian nomor empat terbesar di Indonesia, kemudian stroke dan stroke juga banyak diderita. Ini semua kalau sudah terjadi, timbul penyesalan,” kata Dante Saksono Harbuwono Wakil Menteri Kesehatan kepada wartawan di Kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (14/9)

BACA JUGA:Angka Obesitas Anak Makin Mengkhawatirkan, Kemenkes Rancang ''Pajak Gula''

Jalan Kaki sebagai Solusi Sederhana

​Menyadari besarnya masalah ini, Kemenkes tidak hanya berfokus pada pengobatan, tetapi juga pada pencegahan. Dalam berbagai kesempatan, Kemenkes menggaungkan pentingnya aktivitas fisik rutin. Jalan kaki dipilih sebagai salah satu solusi paling efektif karena mudah dilakukan, tidak memerlukan biaya, dan dapat diintegrasikan ke dalam rutinitas sehari-hari.

​"Semoga supaya ini belum terjadi, maka Kementerian Kesehatan hari ini mengumpulkan bapak dan ibu sekalian untuk memberikan edukasi. Lalu juga kami memberikan contoh bahwa aktivitas olahraga itu bisa dilakukan secara sederhana," ujar Dante.

"Tadi kita jalan kaki, berapa kilometer, kemudian 40 menit, tadi saya hitung 40 menit di jam saya, dan itu sudah cukup untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Mari kita semangatkan kegiatan aktivitas untuk preventif dan promotif, demi menjaga kesehatan kita untuk investasi di masa yang akan datang,” pungkasnya.

Selain itu, Kemenkes juga mendorong program-program promotif lainnya, seperti edukasi gizi seimbang, pembatasan konsumsi gula, dan pemeriksaan kesehatan rutin. 

BACA JUGA:Jalan Sultan Agung, Kota Batu Dibenahi, Ada Ikon Apel dan Delapan Gunung

Dengan adanya kampanye ini, diharapkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga kesehatan dan terhindar dari penyakit diabetes. Kolaborasi antara pemerintah, tenaga medis, dan masyarakat menjadi kunci utama untuk mengatasi epidemi diabetes yang mengancam masa depan bangsa.

Kategori :