Penelitian dari Phytotherapy Research, Wiley Online Library (2017) menunjukkan bahwa propolis efektif melawan virus influenza A dan herpes simpleks, serta mampu meningkatkan respons imun tubuh. Studi juga menunjukkan efeknya yang menghambat pertumbuhan sel kanker secara in vitro. Meski masih butuh studi klinis lanjutan, potensi propolis sangat menjanjikan sebagai terapi tambahan.
4. Propolis untuk Kesehatan Rongga Mulut dan Gigi
Di bidang kedokteran gigi, propolis mulai digunakan sebagai bahan aktif dalam obat kumur, pasta gigi, hingga obat sariawan. Kandungan antimikroba pada propolis membantu menghambat pertumbuhan bakteri penyebab plak dan gigi berlubang seperti Streptococcus mutans.
5. Royal Jelly: Makanan Ratu yang Mengandung Hormon Alami
Royal jelly adalah zat putih kekuningan yang diproduksi oleh lebah pekerja sebagai makanan utama ratu lebah. Kaya akan protein, vitamin B-kompleks, asam amino, dan zat aktif seperti 10-HDA (10-hydroxy-2-decenoic acid), royal jelly terbukti meningkatkan metabolisme dan daya tahan tubuh.
Studi dari Journal of Medicinal Food, Mary Ann Liebert (2020) menunjukkan bahwa royal jelly dapat meningkatkan stamina, mengurangi kelelahan, serta membantu menjaga keseimbangan hormon estrogen pada wanita menopause. Senyawa 10-HDA juga memiliki efek antioksidan yang tinggi, menjadikannya kandidat suplemen alami yang menjanjikan.
6. Royal Jelly untuk Kesehatan Kulit dan Anti-Aging
Royal jelly kerap digunakan dalam produk kecantikan karena kemampuannya dalam meregenerasi kulit. Kandungan peptida bioaktif di dalamnya merangsang produksi kolagen, mengurangi keriput, dan meningkatkan elastisitas kulit.
Sebuah studi di Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine (2018) membuktikan bahwa penggunaan royal jelly topikal selama 6 minggu dapat memperbaiki hidrasi kulit dan mengurangi tanda-tanda penuaan dini. Khasiat ini membuat royal jelly makin digemari dalam industri kosmetik alami.
7. Madu dan Royal Jelly dalam Mengatur Gula Darah
Meskipun madu mengandung glukosa dan fruktosa, beberapa studi menunjukkan bahwa konsumsi madu dalam jumlah moderat dapat membantu pengaturan kadar gula darah. Hal ini terjadi karena indeks glikemik madu lebih rendah daripada gula pasir, ditambah kandungan antioksidannya yang membantu memperbaiki fungsi pankreas.
Penelitian dari Journal of Nutritional Biochemistry, Mosby (2014) menyebutkan bahwa royal jelly juga bisa meningkatkan sensitivitas insulin dan menurunkan kadar HbA1c pada pasien pradiabetes. Namun tentu saja, penggunaannya harus tetap disesuaikan dengan kondisi medis masing-masing.
8. Madu dan Propolis untuk Imunomodulasi dan Antiradang