1 tahun disway

17 Desember HUT Kodam V: Ketika 'Ronggolawe', 'Narotama', 'Soeropati' Lebur Menjadi Brawijaya

17 Desember HUT Kodam V: Ketika 'Ronggolawe', 'Narotama', 'Soeropati' Lebur Menjadi Brawijaya

Pangdam V/Brawijaya Pimpin Ziarah Rombongan Peringati Hari Juang TNI AD dan HUT Ke-77 Kodam V/Brawijaya--Website Kodam V Brawijaya

MALANG, DISWAYMALANG.ID-- Tanggal 17 Desember kembali menjadi momentum bersejarah bagi masyarakat Jawa Timur, khususnya bagi jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat. Hari ini diperingati sebagai Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Komando Daerah Militer (Kodam) V/Brawijaya. Sebuah institusi teritorial strategis yang telah lama menjadi garda terdepan dalam menjaga kedaulatan dan keamanan di ujung timur Pulau Jawa.

Peringatan ini menjadi momen penting untuk mengenang sejarah terbentuknya satuan teritorial tersebut sekaligus menghormati dedikasi para prajurit dalam menjaga keamanan dan kedaulatan wilayah Jawa Timur.

Dilansir dari situs resmi TNI AD, Sejarah Kodam V/Brawijaya berawal pada 17 Desember 1948, ketika sejumlah unsur militer di Jawa Timur, yaitu Divisi V Ronggolawe, Divisi VI Narotama, dan Divisi VII Soeropati, digabungkan berdasarkan Keputusan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor A/532/48. Penggabungan ini melahirkan Divisi I Jawa Timur sebagai satuan militer terpadu di wilayah tersebut.

BACA JUGA:15 November Ultah Korps Marinir: Pernah Terpisah dari TNI AL dan Jadi Bagian TNI AD

Seiring perkembangan organisasi dan kebutuhan pertahanan negara, Divisi I Jawa Timur kemudian mengalami perubahan struktur dan nomenklatur hingga resmi menjadi Komando Daerah Militer (Kodam) V/Brawijaya. Kodam ini memiliki peran strategis dalam pembinaan teritorial serta menjaga stabilitas keamanan di Jawa Timur.

Nama Brawijaya diambil dari gelar Prabu Brawijaya, raja Kerajaan Majapahit, yang melambangkan kejayaan, kepemimpinan, dan semangat juang. Penamaan ini diharapkan mencerminkan karakter prajurit Kodam V/Brawijaya yang profesional, tangguh, dan setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia.

 

Peringatan HUT Kodam V/Brawijaya setiap 17 Desember menjadi momentum refleksi atas pengabdian dan perjuangan panjang para prajurit. Rangkaian kegiatan peringatan biasanya diisi dengan upacara militer, ziarah dan tabur bunga di monumen perwira, serta kegiatan sosial yang melibatkan masyarakat sebagai wujud kemanunggalan TNI dan rakyat.

Rangkaian Peringatan: Penghormatan untuk Para Pahlawan

Sebagai bagian dari rangkaian peringatan HUT ke-77 Kodam V/Brawijaya serta Hari Juang TNI AD, suasana khidmat telah terasa sejak pekan sebelumnya. Pada Kamis (11/12/2025), Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Rudy Saladin M.A, memimpin langsung ziarah rombongan di Taman Makam Pahlawan (TMP) 10 Nopember, Surabaya.

Didampingi oleh Kasdam V/Brawijaya Brigjen TNI Zainul Bahar S.H M.Si, serta jajaran pejabat utama seperti Danrem 084/Bhaskara Jaya Brigjen TNI Danny Alkadrie, kegiatan ini diikuti oleh sekitar 200 personel TNI.

BACA JUGA:300 Personel Detasemen Zeni Nuklir TNI AD dan 150 Gegana Polri Diterjunkan Dekontaminsi Radioaktif Cs-137

"Ziarah ini wujud penghormatan kepada para pahlawan. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya sebagai pondasi karakter kebangsaan," tegas Mayjen TNI Rudy Saladin dalam kesempatan tersebut. Tradisi ziarah ini menjadi pengingat bahwa keamanan dan persatuan bangsa yang dinikmati hari ini lahir dari pengorbanan jiwa dan raga para pendahulu demi tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Brawijaya Run: Menyatu dengan Rakyat Melalui Olahraga


kemeriahan HUT ke-77 juga diwarnai dengan gelaran bergengsi Brawijaya Run 2025 Pada 14 Desember 2025-anggun putri maharani-instagram brawijaya run

Tak hanya kegiatan sakral, kemeriahan HUT ke-77 juga diwarnai dengan gelaran bergengsi Brawijaya Run 2025. Acara ini sukses menyedot animo ribuan peserta, mulai dari prajurit TNI-Polri, komunitas lari, hingga masyarakat umum yang memadati area start di kawasan Kodam.

Mengusung kategori 5K dan 10K, Brawijaya Run menjadi bukti nyata kemanunggalan TNI dengan rakyat yang terjalin tanpa sekat. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan mengampanyekan gaya hidup sehat, tetapi juga mempererat solidaritas sosial. Antusiasme warga yang berlari berdampingan dengan prajurit menciptakan suasana kebersamaan yang hangat, menegaskan bahwa TNI adalah bagian integral dari masyarakat Jawa Timur.

Di era kontemporer, peran Kodam V/Brawijaya meluas melampaui operasi tempur. Fokus kini mencakup Operasi Militer Selain Perang (OMSP), seperti penanggulangan bencana alam, pengamanan agenda nasional, hingga kontribusi sosial kemasyarakatan. Semangat TNI yang PRIMA (Profesional, Responsif, Integratif, Modern, dan Adaptif) menjadi landasan dalam pendekatan teritorial yang humanis.

BACA JUGA:Paguyuban Purnawirawan TNI AD dan Pejuang 45 Kembali Minta Perlindungan DPRD terkait Sengketa Hunian

Melalui momentum 17 Desember ini, diharapkan semangat Brawijaya terus berkobar, menjadikan TNI AD sebagai institusi yang profesional, dicintai rakyat, dan selalu siap mengabdi demi keutuhan NKRI.

Sumber: website kodam v brawijaya