1 tahun disway

Jawa Timur Urutan Kedua Persebaran SMK di Indonesia Tahun 2025

Jawa Timur Urutan Kedua Persebaran SMK di Indonesia Tahun 2025

Siswa SMK sedang melakukan kerja praktik permesinan --SMK SMTI Pontianak

MALANG, DISWAYMALANG.ID-- Hingga tahun ajaran 2024/2025, jumlah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Indonesia mencapai 14.325 sekolah, baik negeri maupun swasta. Persebaran sekolah ini masih terkonsentrasi di Pulau Jawa, salah satunya di Provinsi Jawa Timur yang menempati urutan kedua dengan 2.160 SMK.

Posisi Jawa Timur sebagai lumbung pendidikan kejuruan menunjukkan peran vital provinsi ini dalam mencetak tenaga kerja muda siap pakai.

Tidak hanya sebatas memberikan teori, kurikulum SMK di Jawa Timur banyak menekankan pada keterampilan praktik mulai dari teknik, pariwisata, kuliner, desain, kesehatan, hingga administrasi perkantoran.

Dengan demikian, lulusan SMK dari provinsi ini diharapkan mampu langsung terjun ke dunia kerja tanpa kesulitan adaptasi.

Pemerintah pusat, melalui Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), telah meluncurkan berbagai program untuk memperkuat posisi SMK.

Salah satunya adalah Program Sinkronisasi dan Harmonisasi Pengembangan SMK 2025. Program ini selaras dengan Asta Cita keempat, yang menekankan penguatan SDM melalui pendidikan, sains, dan teknologi sebagai fondasi utama kemajuan bangsa.

Selain itu, pemerintah juga menggulirkan inisiatif SMK Pusat Keunggulan (SMK PK) yang melibatkan sekitar 1.200 sekolah.

Melalui program ini, SMK diarahkan untuk memperkuat keunggulan lokal, sehingga mampu bermitra dengan industri di sekitarnya.

Strategi ini memungkinkan SMK berperan ganda: tidak hanya sebagai lembaga pendidikan, tetapi juga sebagai agen pembangunan ekonomi daerah.

“Ke depan, SMK diharapkan mampu menjadi pusat unggulan yang tidak hanya melahirkan tenaga kerja siap pakai, tetapi juga memperkuat daya saing daerah melalui kemitraan lokal. Maka penting bagi pemerintah daerah dan pemangku kepentingan untuk menyesuaikan program keahlian dengan potensi wilayahnya,” ungkap Tatang Muttaqin, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus, dilansir dari laman Kemendikdasmen.

Dengan posisi Jawa Timur yang menempati urutan kedua persebaran SMK terbanyak, provinsi ini memiliki peluang besar untuk menjadi pusat penggerak vokasi nasional.

Jika dikelola dengan sinergi lintas sektor, SMK di Jawa Timur berpotensi menjadi pilar utama dalam pembangunan ekonomi daerah sekaligus motor penggerak daya saing bangsa di kancah global.

Sumber: kementerian pendidikan dasar dan menengah (kemendikdasmen)