Kamti Astuti, Sosok Penting di Balik Pesona Gondanglegi: Menangkap Obrolan dari Warung Kopi (1)

Sabtu 14-12-2024,08:00 WIB
Reporter : Tazqia Aulia Zalzabillah
Editor : Yulfarida Arini

GONDANGLEGI, DISWAYMALANG.ID--Sejak 13 tahun lalu, Gondanglegi yang sehari-hari termasuk sepi berubah menjadi pusat kehebohan di sekitar Oktober atau November. Di bulan-bulan itu, ada satu hari ketika hampir semua penduduk Gondanglegi memadati jalan-jalan utama. Mereka ingin menikmati suasana kemeriahan karnaval Pesona Gondanglegi. Mereka ikut larut dalam lautan kostum kreatif, gemerlap lampu hias, dan dentuman musik dan lagu-lagu.  

Perayaan budaya ini tak hanya menjadi perhatian warga lokal. Penontonnya datang dari kota-kota lain di Jawa Timur dan luar provinsi. Gemanya juga sampai ke mancanegara. Perhelatan ke-11 yang dimulai 26 Oktober 2024, baru berakhir pada hari berikutnya. 

Kemeriahan itu menggambarkan adanya kolaborasi erat dari banyak pihak. Bukan hanya para peserta, tentunya juga para penyelenggara. Ternyata ada kisah dan sosok menarik di balik layar. 

BACA JUGA:Pesona Gondanglegi, Event Kecamatan dengan Banyak Keunggulan: Sejarah dan Kekhasannya (1)

Sosok Utama dan Visinya

Siapa sangka, lahirnya Festival Pesona Gondanglegi adalah inspirasi dari obrolan antara camat dengan pemilik warung kopi. Hal itu diungkap oleh Dra Kamti Astuti, tokoh di balik lahirnya Pesona Gondanglegi. 

Kamti yang saat itu adalah Camat Gondanglegi, berdiskusi dengan Cak Nur dan Mbak Muk, pemilik warung kopi di sekitar kantor kecamatan. Kamti menanyakan tentang seberapa sering Gondanglegi mengadakan acara seperti 17-an atau karnaval. "Mereka bilang ke saya kalau Gondanglegi ini belum pernah ada acara besar," ucap Kamti.

Dari situ, ia menarik kesimpulan bahwa masyarakat Gondanglegi membutuhkan hiburan. Karena itu, Kamti menginisiasi ide untuk mengadakan karnaval sebagai daya tarik baru bagi wilayah tersebut.

BACA JUGA:Pesona Gondanglegi, Event Kecamatan dengan Banyak Keunggulan: Manfaat Kreatif, Kompak dan Ekonomi (2)

Sebelum memutuskan untuk melaksanakan idenya, Kamti terlebih dahulu berkoordinasi dengan para perangkat desa, khususnya Teguh, perangkat desa Putat Kidul. "Saya diskusi tuh sama Teguh. Kalo saya bikin acara semacam karnaval bagaimana, Pak Carik?" kisah Kamti.

Teguh menyambut baik ide itu dan memberikan saran supaya setiap desa berkontribusi dengan karya-karyanya, serta seluruh perangkat desa harus aktif melibatkan warga dalam menggali potensi yang ada. Selanjutnya, Kamti berkoordinasi dengan perangkat desa lainnya untuk mewujudkan gagasan itu. proses pun bergulir hingga akhirnya acara pertama terlaksana dengan sukses pada November 2011. 

Kamti mencari ide untuk meramaikan wilayah kerjanya karena ada tantangan dari bupati Malang kepada para camat. Bupati dan wakil bupati Kabupaten Malang kala itu, Rendra Kresna dan Ahmad dan Ahmad Subhan, menantang para camat se-Kabupaten Malang untuk menampilkan keunggulan di wilayah kecamatan masing-masing.

Penentuan Nama "Pesona Gondanglegi"

Terinspirasi dari Jember Fashion Week (JFW), Kamti berinisiatif untuk menyelenggarakan karnaval dengan konsep klasik guna lebih menonjolkan potensi masyarakat Gondanglegi.

Kategori :