Di tengah persaingan, Tim VELTRO82 menyampaikan kebanggaannya bisa membawa nama UB dalam ajang nasional. “Kami berharap prototype ini tidak berhenti di kontes saja, tetapi bisa menjadi model riset untuk kebutuhan maritim, terutama sektor perikanan dan pemantauan perairan,” ujar Athaya.
Achmad Haris menambahkan bahwa keberhasilan tim tidak lepas dari dukungan dosen pembimbing dan fasilitas laboratorium FPIK. “Tanpa fasilitas dan arahan dosen, kapal ini tidak akan selesai tepat waktu. Standar keamanan KKI cukup ketat, sehingga supervisi sangat penting,” tutupnya.