1 tahun disway

9 Tokoh Ikonik Topeng Malangan Dihadirkan dalam Wayang Topeng Panji Setyåkasih, Siap Tampil Lagi 15 November

9 Tokoh Ikonik Topeng Malangan Dihadirkan dalam Wayang Topeng Panji Setyåkasih, Siap Tampil Lagi 15 November

Panji Asmara Bangun dari kiri menggunakan topeng berwarna hijau, lalu kanan Dewi Sekartaji kanan yang menggunakan topeng berwarna putih yang sedang memadu kasih di pagelaran Wayang Topeng Panji Setyokasih yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Par-Elsa Amalia Kartika Putri-

BACA JUGA:Disbudpar Jatim Gaungkan Kembali Semangat Panji di Taman Krida Budaya Malang

Tumenggung/Demang. Jajaran ksatria prajurit kerajaan. Geraknya gagah, rapi, mewakili loyalitas pada kerajaan dan prinsip ksatria.

Punokawan, seorang tokoh jenaka namun membawa petuah, humor, kritik sosial, dan kearifan rakyat. Menjadi jembatan antara cerita klasik dan kehidupan sehari-hari penonton.

Melalui gerak tubuh, ekspresi topeng, serta musik tradisi yang dipadukan unsur modern, keseluruhan karakter tampil hidup dan relevan dengan generasi saat ini.

BACA JUGA:Disbudpar Jatim Gaungkan Kembali Semangat Panji di Taman Krida Budaya Malang


Tokoh Klana Sewandana yang tampil memukau bersama antek-anteknya pada pagelaran Wayang Topeng Panji Setyokasih yang digelar di Taman Krida Budaya Kota Malang (31/10/2025)-Elsa Amalia Kartika Putri-

Pendekatan Kreatif Bidik Gen-Z

Dalang Adimas Cahyo menyebut pendekatan kreatif ini sebagai strategi mengenalkan budaya kepada anak muda. Termasuk, para Gen-Z.

“Kemasan modern, tapi tetap pakem. Tujuannya supaya generasi muda ngerti, suka, dan bangga,” ujarnya.

BACA JUGA:Topeng Malang Premium, Dua Sanggar Kolaborasi Tunjukkan Masih Relevan di Tengah Era Sound Horeg dan Dangdut

Komposer M. Deva Akbar menambahkan bahwa seluruh elemen panggung disiapkan untuk menghadirkan pengalaman visual kuat dan emosional.

“Kami ingin penonton langsung angkat kamera begitu lampu panggung menyala dan itu terjadi,” katanya.

Bagi yang belum sempat menyaksikan, pagelaran Wayang Topeng Malangan akan kembali digelar pada 15 November 2025 di Taman Krida Budaya Kota Malang. Momentum ini menjadi kesempatan emas menyelami filosofi tokoh Topeng Malangan yang lainnya, warisan budaya yang terus hidup dan beradaptasi di era modern.

Sumber: