Indonesia Jadi Negara Muslim dengan Jumlah Gereja Terbanyak, Ini Daftar Lengkapnya
Katedral Ijen, salah satu gereja yang menyelenggarakan misa Minggu Palma di Kota Malang.--wikipedia
MALANG, DISWAYMALANG.ID-- Indonesia menempati posisi teratas sebagai negara dengan penduduk mayoritas Muslim yang memiliki jumlah gereja terbanyak di dunia.
Berdasarkan data riset dari GoodStats, Indonesia tercatat memiliki 76,1 ribu gereja, jauh melampaui negara-negara Muslim lainnya.
Fakta ini mencerminkan keberagaman agama dan tingkat toleransi beragama yang cukup tinggi di Tanah Air.
Daftar Negara Muslim dengan Gereja Terbanyak (Ribu Unit):
- Indonesia: 76,1 ribu gereja
- Nigeria: 16,1 ribu gereja
- Mesir: 3,4 ribu gereja
- Malaysia: 2,8 ribu gereja
- Pakistan: 2,6 ribu gereja
- Lebanon: 2,4 ribu gereja
- Turki: 1,3 ribu gereja
Negara-negara dalam daftar ini memiliki populasi Muslim di atas 50 persen, sementara persentase umat Kristiani (baik Protestan maupun Katolik) berkisar antara 1 hingga 47 persen.
Meski Islam menjadi agama mayoritas, jumlah gereja yang signifikan menunjukkan adanya komunitas Kristiani yang cukup aktif dan keberadaan rumah ibadah yang difasilitasi di masing-masing negara.
BACA JUGA:Berikut Ini Kebiasaan Buruk Saat Liburan yang Membuat Dompet Tipis
Toleransi dan Keragaman
Data dari GoodStats ini membuka diskusi penting mengenai kebebasan beragama dan kerukunan umat beragama di negara-negara Muslim.
Di Indonesia, misalnya, konstitusi menjamin kebebasan beragama bagi enam agama resmi, termasuk Kristen. Dengan 76,1 ribu gereja, angka ini merepresentasikan akomodasi negara terhadap minoritas.
Di Nigeria, yang berada di posisi kedua dengan 16,1 ribu gereja, situasi lebih kompleks.
Negara ini memiliki perimbangan antara Muslim dan Kristiani yang hampir setara di wilayah utara dan selatan.
Hal ini menciptakan dinamika sosial dan politik tersendiri, terutama dalam konteks keamanan dan hubungan antarkelompok agama.
Mesir, Malaysia, Pakistan, dan Lebanon memiliki sejarah panjang koeksistensi antara Muslim dan Kristiani.
Meskipun tidak selalu tanpa tantangan, jumlah gereja yang signifikan di negara-negara ini menjadi indikator adanya ruang bagi praktik keagamaan di luar Islam.
Sumber: goodstats
