Sebanyak 20% Pekerja Industri di Indonesia Perlu Dilatih Ulang untuk Mencapai National Lighthouse Industri 4.0

JAKARTA, DISWAYMALANG.ID -Potensi peningjatan pendapatan hingga 120 miliar dolar Amerika Serikat (AS) dengan melakukan digitalisasi industri mendorong Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya untuk berperan aktif dalam mempercepat transformasi digital di sektor industri manufaktur. Salah satunya dengan menggiatkan pelaksanaan sertifikasi kompetensi bagi manager transformasi industri 4.0 di setiap perusahaan.

"Kegiatan ini merupakan langkah strategis dalam menyiapkan SDM unggul yang mampu memimpin proses digitalisasi di sektor industri," kata Kepala Badan Strategi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI), Andi Rizaldi kepada media di Jakarta, pada Senin (21/7).

Menurut Andi, hasil penelitian yang dirilis McKinsey and Company menyatakan bahwa digitalisasi bisa mendongkrak pendapatan sebesar USD 120 miliar atas hasil ekonomi Indonesia pada tahun 2025.

Dalam data tersebut, disebutkan juga bahwa sekitar seperempat dari angka tersebut, atau senilai USD 34 miliar, akan dihasilkan oleh sektor industri manufaktur.

Sebagai konsekuensi, lanjut Andi, sekitar 20 persen tenaga kerja di Indonesia perlu dire-skill-ing atau dilatih ulang.

"Perusahaan-perusahaan di Indonesia perlu menyiapkan tenaga kerjanya untuk membantu perusahaan memulai perjalanan industri 4.0 mereka menuju status National Lighthouse Industri 4.0.," papar Andi.

Menurut Andi, hal ini merupakan langkah strategis dalam menyiapkan SDM unggul yang mampu memimpin proses digitalisasi di sektor industri,  , langkah ini  dipercaya sangat strategis dalam membawa dampak positif dalam memacu perekonomian nasional. Khususnya, untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing sektor industri manufaktur di Indonesia.

"Kami mendorong perusahaan untuk mencapai status National Lighthouse Industry 4.0 ," tambahnya.

BACA JUGA:22 Juli Juga Hari Otak Sedunia, Ini 9 Tips Menjaga Kesehatan Otak

Teknologi Manufaktur Digital

National Lighthouse Industry 4.0 adalah program nasional yang bertujuan menjadikan perusahaan-perusahaan unggulan sebagai contoh nyata penerapan teknologi manufaktur digital. Nantinya, perusahaan yang meraih predikat ini diharapkan dapat menjadi showcase praktik terbaik transformasi digital, yang mampu menginspirasi dan menstimulasi kemajuan industri nasional secara lebih luas.

Andi menjelaskan, National Lighthouse Industry 4.0  di Indonesia memiliki dampak positif signifikan bagi sektor industri manufaktur. Yaitu berupa peningkatan produktivitas manufaktur hingga 5-22 persen, penurunan biaya produksi sebesar 3-78 persen, dan peningkatan efisiensi energi sebesar 4-40 persen.

Perusahaan yang menjadi National Lighthouse Industri 4.0, lanjut Andi, menunjukkan peningkatan inovasi. Tercermin dalam kenaikan peringkat Global Innovation Index (GII) Indonesia.

"Saat ini, Indonesia meraih peringkat ke-54 dari 133 negara dalam GII 2024," jelasnya.

BACA JUGA:Sampah Rumah Tangga Dominasi Limbah Nasional, Ini Data Terbaru dan Dampaknya

Nilai Tambah Hadapi Tantangan Global

Sumber: disway news network