Aktivasi QRIS dan Berbagai Inovasi Unggulan di Kayutangan Dijadikan Unggulan Pemkot Malang Raih Award dari OJK
Suasana penjurian dan wawancara Literacy Finansial Award di NCC, Balai Kota Malang. Jumat (1/8)--malangkota.go.id
KLOJEN, DISWAYMALANG.ID – Berbagai inovasi dan kebijakan terkait literasi finansial dan digitalisasi di yang diterapkan di Kampoeng Heritage Kajoetangan dijadikan unggulan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang dalam mengikuti lomba Financial Literacy Award 2025.
Lomba ini digelar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai bentuk apresiasi bagi Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Pemerintah Daerah dan Duta Literasi Keuangan (OJK PEDULI), atas kontribusi yang diberikan dalam meningkatkan literasi keuangan masyarakat. Saat ini, lomba sudah masuk tahap wawancara dan penjurian.
Wali Kota Malang Wahyu Hidayat memimpin langsung tim Pemkot Malang dalam penjurian dan wawancara yang berlangsung di Ngalam Command Center (NCC) Balai Kota Malang, Jumat (1/8). Pemkot Malang dalam hal ini dinilai untuk kategori Pemerintah Daerah dengan Program Literasi Keuangan Terbaik.
Dalam penjurian tersebut dipaparkan berbagai inovasi dan kebijakan terkait literasi finansial dan digitalisasi yang membentuk KIK. Inovasi unggulan itu di antaranya yaitu satu gang satu agen, promosi digital UMKM, pelatihan literasi keuangan, QRIS untuk semua, serta buku saku edukasi dan modul komunitas. Selain itu juga ada katalog produk UMKM digital dan juga offiline.
BACA JUGA:Jadi Tuan Tumah Pertemuan Pariwisata Regional, Wali Kota Batu Paparkan Konsep Wisata Berkelanjutan
Kota Mbois dan Berkelas
Dalam penjurian itu, Wali Kota Wahyu Hidayat memaparkan tentang KIK Kampoeng Heritage Kajoetangan merupakan inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Kota Malang. Khususnya di kawasan bersejarah yang menjadi pusat ekonomi dan wisata.
Menurut Wali Kota, hal ini selaras dengan visi misi Kota Malang 2025-2029 untuk mewujudkan Kota Malang yang Mbois dan Berkelas.
“Pembangunan dan aktivasi kawasan telah dilakukan sejak 202, berupa pembangunan infrastruktur dan aktivasi KIK," jelasnya.
Kawasan Kayutangan, disebutkan Wali Kota Malang merupakan area bersejarah dengan potensi besar untuk menjadi pusat inklusi keuangan. Potensi wisata dan sektor jasa penunjangnya strategis bagi perekonomian wilayah.
Potensi itu, lanjut Wali Kota, lalu dikembangkan dengan pembangunan infrastruktur dan aktivasi KIK.
"Inisiatior KIK ini meliputi OJK dan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) yang berkolaborasi dengan Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) untuk menjadi bank pembina warga dan UMKM,” imbuhnya.
Wali Kota menyebut, penguatan berbagai infrastruktur penunjang secara kolaboratif turut mendorong keberhasilan program KIK Kampung Kayutangan. Seperti halnya rumah edukasi keuangan, posko literasi keuangan komunitas, pusat informasi digitalisasi UMKM, pojok keuangan, hingga peta zona akses keuangan (penyebaran agen, ATM, QRIS).
“Kolaborasi yang baik dari para pemangku kepentingan menjadi kunci kinerja KIK Kampung Kayutangan,” tuturnya.
Orang nomor satu di jajaran Pemkot Malang itu menegaskan bahwa hal ini pun tak lepas dari peran pelaku UMKM dan juga warga Kampung Kayutangan, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), insan media, serta para akademisi dan universitas di Kota Malang.
Sumber: malangkota.go.id
