1 tahun disway

23 April, World Book Day: Membaca Buku untuk Mengembangkan Pengetahuan Mengenai Moral!

23 April, World Book Day: Membaca Buku untuk Mengembangkan Pengetahuan Mengenai Moral!

Perayaan Hari Buku Internasional Untuk Tingkatkan Literasi Dalam Pengembangan Moral di Kehidupan-Freepik -

"A Man Called Ove – Fredrik Backman"

Ove dikenal sebagai tetangga menyebalkan, kaku, dan tak punya rasa humor. Tapi pelan-pelan, lewat interaksi yang tak disengaja, tersingkap luka-luka dalam yang selama ini disembunyikannya. Fredrik Backman tidak membela Ove, tapi memberikan ruang bagi pembaca untuk memahami bahwa setiap orang memiliki sejarah yang membentuk mereka.

Buku ini memberikan pelajaran moral penting:

manusia tidak bisa dipahami dari permukaan. Penghakiman mudah datang dari asumsi, tapi pengertian hanya lahir dari usaha mengenal.

7. Perspektif Anak Kecil, Pelajaran Bagi Orang Dewasa

"Room – Emma Donoghue"

Seorang anak laki-laki berusia lima tahun tinggal bersama ibunya dalam ruangan kecil yang sebenarnya adalah tempat penyekapan. Kisah ini diceritakan dari sudut pandangnya, menciptakan narasi yang polos namun mengguncang. Dunia anak itu hanya seluas empat dinding, tapi kasih sayang ibunya menjadikan ruang sempit itu penuh makna.

Buku ini mengajarkan moralitas dari perspektif yang tidak biasa. Kepolosan anak menjadi cermin bagi dunia dewasa yang sering kali terlalu rumit.

Bahwa kebaikan, pengorbanan, dan cinta dapat hadir dalam bentuk yang sunyi, tapi tetap kuat. 

8. Etika dalam Dunia yang Tampaknya Damai

"The Giver – Lois Lowry"

Dalam dunia distopia The Giver, semua emosi, warna, dan pilihan hidup dihapus demi kestabilan sosial. Jonas, tokoh utama, ditugaskan menerima memori lama—memori tentang rasa sakit, cinta, dan kematian. Melalui itu, ia mulai mempertanyakan sistem yang tampaknya sempurna, tapi sejatinya tidak manusiawi.

Buku ini membongkar mitos tentang masyarakat ideal. Ketika moralitas dikorbankan demi kenyamanan kolektif, maka nilai-nilai kemanusiaan kehilangan makna. The Giver menunjukkan bahwa:

kebebasan berpikir dan perasaan adalah hak asasi, dan tanpa keduanya, dunia hanya akan menjadi mesin pengulang tanpa jiwa.

9. Menumbuhkan Kejujuran Emosional di Tengah Tekanan Sosial

Sumber: university of toronto