1 tahun disway

23 April, World Book Day: Membaca Buku untuk Mengembangkan Pengetahuan Mengenai Moral!

23 April, World Book Day: Membaca Buku untuk Mengembangkan Pengetahuan Mengenai Moral!

Perayaan Hari Buku Internasional Untuk Tingkatkan Literasi Dalam Pengembangan Moral di Kehidupan-Freepik -

"The Perks of Being a Wallflower – Stephen Chbosky"

Charlie menuliskan surat-surat tentang kehidupan remajanya—penuh kebingungan, cinta pertama, dan luka psikologis yang dalam. Ia tidak berusaha tampil kuat. Justru melalui kerentanannya, buku ini menyentuh pembaca dengan kejujuran yang jarang muncul dalam percakapan sehari-hari.

Buku ini mengajarkan bahwa kejujuran emosional adalah bentuk moralitas yang sering dilupakan. Dunia sering memaksa untuk terlihat baik-baik saja, padahal penerimaan terhadap luka sendiri adalah langkah awal menuju kesembuhan. Dalam cerita Charlie, terlihat bahwa:

keterbukaan bukan kelemahan, tapi kekuatan yang membangun empati.

10. Menemukan Makna Hidup Lewat Percakapan Sederhana

"Tuesdays with Morrie – Mitch Albom"

Seorang mantan mahasiswa rutin mengunjungi dosen tuanya yang sekarat karena ALS. Setiap hari Selasa, mereka berbincang soal hidup, kematian, cinta, pekerjaan, dan makna sejati dari kebahagiaan. Tidak ada teori berat, hanya percakapan manusiawi yang menyentuh dan membekas.

Buku ini adalah pengingat bahwa kebijaksanaan hidup bisa ditemukan dalam hubungan yang tulus. Morrie tidak menggurui, tapi membagikan pelajaran hidup dengan penuh kasih. Dalam dunia yang sering mengagungkan kesibukan, Tuesdays with Morrie mengajarkan bahwa:

memperlambat langkah dan berbicara dari hati adalah cara ampuh untuk membangun moral pribadi.

 

Buku adalah cermin nilai. Ia merekam pertanyaan-pertanyaan besar tentang hidup, dan menantang pembacanya untuk menjawabnya dengan kejujuran. 

World Book Day bisa menjadi awal dari perjalanan moral yang panjang—sebuah perjalanan yang dimulai dari halaman pertama, tapi tidak pernah benar-benar selesai.

Selama manusia mau membaca, moralitas akan selalu punya tempat untuk tumbuh!

Sumber: university of toronto