Momen Hari Kemandirian Finansial, Yuk Simak Pentingnya Memiliki Uang Sendiri Walau Sudah Menikah
-pinterest-
MALANG, DISWAYMALANG.ID -- Menikah menyatukan dua hati, tapi bukan berarti seluruh isi dompet harus ikut melebur.
Banyak pasangan yang mengira “keuangan bersama” artinya semua pendapatan harus ditumpuk jadi satu, lalu diatur dari rekening bersama. Padahal, di balik layar, banyak konflik rumah tangga muncul bukan karena kekurangan uang, tapi karena ketidakjelasan peran finansial masing-masing.
Memiliki kemandirian finansial dalam pernikahan bukan berarti menyembunyikan. Justru ini cara sehat agar dua orang dewasa bisa berjalan sejajar, bukan saling menyeret.
Pada momen Hari Kemandirian Finansial Internasional ini, yuk belajar dan bersiap untuk mandiri secara finansial.
Berikut sembilan alasan dan tips konkrit bagaimana caranya agar tetap punya kekuatan finansial sendiri meskipun sudah menikah dan punya penghasilan terbatas!
1. Bentuk Penghargaan Diri dalam Relasi
Punya uang sendiri itu bikin percaya diri. Ketika kita bisa membiayai kebutuhan pribadi—meskipun cuma skincare dan kopi tiap bulan—itu menumbuhkan rasa dihargai, termasuk oleh diri sendiri. Menikah memang menyatukan hidup, tapi bukan berarti kita kehilangan kendali atas kebutuhan personal.
Tipsnya: Buat pos keuangan bernama "Self-Care Budget" sebesar minimal 5–10% dari gaji bulanan. Simpan di rekening terpisah, dan jangan merasa bersalah menggunakannya untuk keperluan pribadi, asal tidak mengganggu pengeluaran keluarga. Ini semacam “uang jajan dewasa” yang sangat sehat secara mental dan emosional.
2. Antisipasi Risiko Kehilangan Penghasilan Pasangan
Pasangan bisa kena PHK, jatuh sakit, atau kehilangan penghasilan sewaktu-waktu. Kalau seluruh keuangan bergantung padanya, kita akan kelabakan saat krisis datang. Tapi kalau kita punya tabungan pribadi, bisa ikut menopang keluarga dan mengurangi tekanan emosional dalam masa sulit.
Tipsnya: Sisihkan 10–15% dari penghasilan pribadi untuk dana darurat pribadi, terpisah dari dana darurat rumah tangga. Bisa disimpan di rekening high-yield savings atau e-wallet khusus yang tidak mudah diakses sehari-hari. Target minimal: 3 bulan pengeluaran pribadi.
3. Melindungi Diri dari Ketergantungan Finansial
Ketika semua keputusan keuangan ada di tangan pasangan, bisa timbul ketimpangan kuasa. Apalagi jika pasangan menggunakan uang sebagai alat kontrol. Dengan uang sendiri, kita bisa membuat keputusan penting, termasuk saat menghadapi situasi toxic dalam rumah tangga.
Tipsnya: Pastikan setiap individu punya rekening atas nama sendiri, kartu debit pribadi, dan akses mobile banking aktif. Jangan hanya mengandalkan rekening bersama. Jika tidak bekerja formal, cari penghasilan sampingan dari rumah—freelance, jualan, atau investasi kecil.
Sumber: reddit
