Momen Hari Kemandirian Finansial, Yuk Simak Pentingnya Memiliki Uang Sendiri Walau Sudah Menikah
-pinterest-
4. Punya Ruang Menyusun Tujuan Pribadi
Bermimpi itu tetap penting, meski sudah menikah. Mau lanjut kuliah? Mau ikut pelatihan digital? Mau punya usaha kecil? Semua butuh modal. Kalau selalu mengandalkan uang rumah tangga, kita harus berkompromi terus. Tapi dengan dana pribadi, impian tetap bisa dijalankan.
Tipsnya: Buat “Dream Account”—rekening khusus untuk impian pribadi. Sisihkan minimal Rp100.000/bulan atau sesuai kemampuan. Masukkan dalam produk reksa dana pasar uang agar lebih optimal tapi tetap aman. Bukan soal besar nominalnya, tapi soal konsistensi menabung untuk tujuan pribadi.
5. Mengurangi Konflik Soal Pengeluaran Kecil
Bayangkan kalau beli bubble tea atau langganan Netflix harus ditanyai pasangan. Kalau terus begitu, lama-lama kesel sendiri. Tapi kalau dari uang pribadi, ya bebas. Tidak harus minta izin, dan tidak merasa bersalah.
Tipsnya: Buat alokasi tetap untuk “Fun Budget” tiap bulan. Cukup 5–7% dari penghasilan pribadi. Gunakan untuk jajan, hobi, atau hal yang disukai. Disiplin penting—jangan campur dengan dana kebutuhan rumah tangga agar tidak mengganggu cashflow bersama.
6. Bisa Tetap Memberi tanpa Merugikan Keluarga
Kadang, orang tua minta bantuan dana. Atau adik butuh uang buat daftar kuliah. Tapi pasangan belum tentu setuju. Kalau Punya dana pribadi, bisa tetap bantu tanpa merusak keuangan keluarga.
Tipsnya: Sisihkan pos “Family Support” dari penghasilan pribadi, bukan dari penghasilan bersama. 3–5% cukup. Kalau penghasilan kecil, buat batas bulanan yang realistis. Jangan langsung kasih semua—utamakan komunikasi dan transparansi ke pasangan bila bantuan rutin.
7. Sebagai Bentuk Pencegahan Jika Terjadi Perpisahan
Tidak ada yang mau bercerai, tapi kalau sampai terjadi, urusan keuangan adalah yang paling ribet. Dengan keuangan pribadi yang terpisah, setidaknya punya pegangan untuk bangkit kembali tanpa harus bertengkar soal pembagian.
Tipsnya: Simpan semua bukti kepemilikan harta pribadi—entah berupa gaji, hasil freelance, investasi, atau tabungan. Jangan lupakan dokumen hukum seperti surat penghasilan dan bukti transfer. Bisa juga pertimbangkan buat perjanjian pranikah jika ada aset signifikan.
8. Meningkatkan Transparansi dan Kepercayaan
Justru ketika masing-masing punya kendali keuangan, relasi jadi lebih jujur dan transparan. Kita tahu batasnya, tahu siapa bertanggung jawab atas apa, dan saling menghargai. Tidak ada lagi main tuduh atau sembunyi-sembunyi.
Tipsnya: Terapkan sistem “3 rekening”: satu untuk kebutuhan bersama, satu untuk masing-masing individu. Jadwalkan diskusi keuangan bulanan agar bisa mengecek kondisi finansial keluarga dan pribadi. Hindari mengatur keuangan dengan asumsi—semuanya butuh kesepakatan tertulis.
Sumber: reddit
