Kolaborasi Tolak Angin x Brodo x Tahilalats Rilis Sneaker, Seperti Apa dan Bagaimana?

Sepatu Ace Nova The Only Yellow-Bli Bli-
Salah satu trik paling klasik dalam dunia marketing adalah menciptakan keterbatasan stok untuk meningkatkan keinginan beli. Konsep ini dikenal sebagai FOMO (Fear of Missing Out), di mana orang merasa harus segera membeli sesuatu karena takut kehilangan kesempatan.
Strategi ini sudah terbukti ampuh. Nike dan Adidas sering menggunakan pendekatan ini pada rilisan sepatu eksklusif mereka, dan hasilnya adalah antrean panjang serta harga resale yang melambung.
Dengan jumlah terbatas, sepatu Brodo x Tolak Angin ini otomatis terasa lebih eksklusif. Tidak semua orang bisa memiliki, sehingga menciptakan daya tarik lebih bagi para kolektor dan pecinta sneakers.
4. Media Sosial Jadi Mesin Marketing Utama Tanpa Biaya Iklan Mahal
Salah satu keberhasilan utama dari kampanye ini adalah betapa cepatnya ia menyebar di media sosial. Sejak pengumuman pertama, berbagai akun Twitter, Instagram, dan TikTok membahas produk ini.
Kunci suksesnya ada pada sifat produk yang "memeable" atau mudah dijadikan bahan lelucon dan konten viral. Strategi pemasaran seperti ini jauh lebih murah daripada iklan konvensional, karena penyebarannya dilakukan secara organik oleh netizen.
Dengan membiarkan orang-orang mendiskusikan dan membagikan produk ini sendiri, brand bisa mendapatkan jangkauan yang luas tanpa harus mengeluarkan budget besar untuk iklan.
5. Storytelling Marketing Strategy sebagai Daya Jual: Orang Membeli Cerita, Bukan Hanya Produk
Orang-orang tidak hanya membeli sepatu ini karena desainnya, tetapi karena cerita di baliknya.
Kolaborasi ini menggabungkan tiga elemen: nostalgia dengan Tolak Angin, lokalitas dengan Brodo sebagai brand sepatu dalam negeri, dan humor dengan sentuhan Tahilalats. Kombinasi ini menciptakan cerita unik yang membuat orang ingin memilikinya, bukan sekadar karena fungsinya sebagai sepatu.
Dalam era digital, storytelling adalah elemen penting dalam pemasaran. Konsumen lebih tertarik pada brand yang memiliki narasi kuat daripada sekadar produk yang bagus.
6. Target Pasar: Strategi Mengubah Persepsi Tolak Angin di Kalangan Anak Muda
Tolak Angin selama ini dikenal sebagai produk jamu yang identik dengan generasi tua. Tapi dengan kolaborasi ini, mereka berhasil menjangkau audiens yang lebih muda.
Anak-anak muda yang aktif di media sosial dan komunitas sneakerhead kini melihat Tolak Angin bukan hanya sebagai jamu, tetapi sebagai brand yang bisa relevan dengan gaya hidup mereka. Ini adalah langkah rebranding yang brilian tanpa harus mengubah produk utama mereka.
Tolak Angin bisa membuka peluang untuk merambah lebih jauh ke industri lain, seperti fashion atau lifestyle.
Sumber: instagram ussfeeds