Legenda Musik Elton John Raih Glenn Gould Prize Award 2025 karena Aktivitas Kemanusiaan, Termasuk di Indonesia

Legenda Musik Elton John Raih Glenn Gould Prize Award 2025 karena Aktivitas Kemanusiaan, Termasuk di Indonesia

Musisi Sir Elton John-The New York Times-

MALANG, DISWAYMALANG.ID -- Sir Elton John, musisi legendaris asal Inggris yang lahir pada 25 maret 1947 dan dikenal dengan lagu "circle of life" kembali mencetak sejarah. Kali ini, ia dinobatkan sebagai penerima Glenn Gould Prize 2025, sebuah penghargaan bergengsi yang sering disebut sebagai "Nobel Prize of the Arts." Penghargaan ini diberikan kepada individu yang telah memberikan kontribusi besar dalam seni dan memperkaya/ membantu kehidupan manusia.

Salah sstu kontribusi penyanyi yang selalu tampil berkacamata ini adalah dukungannya terhadap upaya penanganan kasus AIDS/HIV. Dia Elton John AIDS Foundation (EJAF) pada 1992 yang kegiatannya membantu penanganan AIDS di 90 negara, termasuk Indonesia. 

Salah satu program yang didukung EJAF di Indonesia adalah kegiatan manajemen kasus melalui pemanfaatan teknologi aplikasi bergerak bernama KLIK. Aplikasi ini dapat diunduh di Google Playstore dan Appstore. Dengan aplikasi ini, orang yang ingin mendapat pelayanan kesehatan dan informasi dapat terhubung dengan penyedia layanan seperti puskesmas.

Lebih lengkap, berikut sembilan info menarik tentang kiprah sosok legendaris itu. khususnya terkait bidang kemanusiaan.

1. Menggunakan Musik untuk Mengubah Dunia

Sejak awal kariernya, Elton John telah menjadikan musik sebagai medium untuk menyebarkan pesan cinta, keberagaman, dan perubahan sosial. Lagu-lagunya seperti "Philadelphia Freedom" dan "Believe" dibuat untuk menyuarakan isu kebebasan dan persatuan. Dari sini, kita bisa belajar bahwa karya yang kita buat, sekecil apa pun, bisa membawa dampak bagi banyak orang.

2. Menghidupkan Kembali Musik sebagai Kekuatan Positif

Musik Elton John tidak hanya populer, tetapi juga memiliki makna mendalam. Ia berani mengambil risiko dengan menulis lagu-lagu yang membahas isu sosial, seperti "The Last Song" yang menggambarkan penderitaan akibat HIV/AIDS. Keberaniannya mengajarkan bahwa berkarya bukan hanya soal popularitas, tetapi juga tentang bagaimana kita bisa menyuarakan perubahan dengan kemampuan yang kita miliki.

3. Komitmen Jangka Panjang untuk Kemanusiaan

Sejak mendirikan Elton John AIDS Foundation pada 1992, ia telah mengumpulkan lebih dari 600 juta dolar untuk membantu pencegahan dan pengobatan HIV/AIDS. Dana tersebut telah digunakan untuk membiayai lebih dari 3.000 proyek di lebih dari 90 negara. termasuk Indonesia. Proyek yabg dibiayai termasuk pengadaan obat, penyuluhan, dan kampanye penghapusan stigma terhadap penderita HIV/AIDS. Komitmennya yang tidak pernah surut menunjukkan bahwa konsistensi dalam membantu orang lain jauh lebih berharga daripada sekadar donasi sesaat.

4. Menggunakan Platform untuk Memerangi Ketidakadilan

Sebagai figur publik, Elton John tidak ragu untuk menyuarakan hak-hak untuk melawan diskriminasi. Ia menggunakan kesempatan berbicara di PBB untuk menyerukan kebijakan perlindungan bagi komunitas penderita HIV / AIDS.  Kita bisa belajar dari Elton bahwa jika kita memiliki pengaruh, sekecil apa pun, kita bisa menggunakannya untuk membantu mereka yang suaranya kurang didengar.

5. Mendukung Seniman Muda dan Memberi Kesempatan

Selain berjuang di bidang sosial, Elton John juga aktif dalam mendukung seniman muda. Ia membentuk Elton John Scholarship untuk membantu mahasiswa musik berbakat yang mengalami kesulitan finansial dan memberikan support kepada para siswa yang kesulitan di Royal Academy of Music Dari sini, kita bisa mencontoh bahwa sukses bukan hanya tentang diri sendiri, tetapi juga bagaimana kita bisa membantu orang lain mencapai impiannya.

Sumber: ludwig van toronto