Gedung DPRD Kota Malang Masih Dipenuhi Coretan, Dinas Lingkungan Bersih-Bersih

DLH membersihkan Alun-Alun Tugu Malang pasca demo Senin (24/3/2025)-Agung Budi Prasetyo-Agung Budi Prasetyo
KLOJEN, MALANGDISWAY.ID -Buntut dari kerusuhan saat terjadi aksi unjuk rasa di kawasan Gedung DPRD Kota Malang-Alun-Alun Tugu Kota Malang pada Minggu (22/3), Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Kota (DLH Pemkot) Malang sibuk melakukan aksi bersih-bersih, mulai Senin (23/3).
Tim kebersihan dikerahkan untuk membersihkan area Alun-Alun Tugu dan sekitarnya yang mengalami kerusakan akibat aksi massa. Pihak berwenang juga berencana memperbaiki fasilitas umum yang rusak akibat demonstrasi tersebut.
Namun, hingga siang bekas-bekas aksi belum semuanya tertangani. Beberapa kaca jendela Gedung DPRD tampak masih pecah. Selain itu, tembok dan pagar Gedung DPRD Kota Malang juga dipenuhi coretan yang menyuarakan aspirasi para pengunjuk rasa.
Selain petugas DLH yang bekerja keras mengatasi dampak kerusuhan, di lokasi unjuk rasa juga terlihat beberapa aparat keamanan. Mereka tetap berjaga untuk mengantisipasi kemungkinan aksi lanjutan unjuk rasa yang selain di Kota Malamg juga terjadi di beberapa daerah lain itu.
Unjuk rasa yang masif dan sudah berlangsung beberapa.hari ini utamanya membawa aspirasi menolak pengesahan Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI). Di Kota Malang, aksi unjuk rasa sudah berlangsung sejak Sabtu (21/1) dan pada Minggu (23/3) sempat ricuh dan mengakibatkan sejumlah kerusakan.
BACA JUGA:Demo Tolak Pengesahan UU TNI di Malang Ricuh, Apa Perubahan UU Yang Dimasalahkan

Keadaan Gedung DPRD Kota Malang pasca demo-Agung Budi Prasetyo
Reaksi Ketua DPRD
Merespons kejadian ini, Ketua DPRD Kota Malang Amithya Ratnanggani Siraduhita mengungkapkan penyesalannya terhadap aksi demonstrasi yang berujung pada kekerasan. Ia menegaskan bahwa menyampaikan aspirasi adalah hak setiap warga negara, namun tidak seharusnya berakhir dengan jatuhnya korban dan perusakan fasilitas umum.
"Saya sangat menyesalkan kejadian ini. Demonstrasi sebagai bentuk penyampaian aspirasi itu tidak masalah, tetapi saya prihatin dengan adanya korban yang berjatuhan," ujar Amithya.
Saat ini, pihak berwenang tengah melakukan identifikasi dan pemeriksaan lebih lanjut terkait kerusakan yang terjadi, termasuk terhadap ruang arsip yang turut terdampak dalam kericuhan tersebut. (*)
Sumber: