Potret Malang, Kota yang Tak Pernah Kehabisan Musisi Kondang
Musisi Kondang Kota Malang--disway.id
KOTA MALANG, DISWAYMALANG.COM-- Selain dikenal dengan kota kuliner, Malang juga populer sebagai kota dengan banyak sosok kreatif. Termasuk, kreatif di bidang musik.
Sejak dekade 1960-an, Malang tak pernah absen menyumbangkan talenta-talenta musik terbaiknya untuk Indonesia. Generasi demi generasi, para musisi Kota Kreatif ini terus menorehkan prestasi di kancah musik nasional bahkan internasional. Konsistensi mereka dalam berkarya telah menjadikan Malang sebagai salah satu kota penghasil musisi berkualitas di Tanah Air.
Sejarah Perjalanan Musik di Malang
Era 1960-an adalah langkah awal masa kejayaan musik Malang. Band-band legendaris seperti Eka Dasa Taruna. Avia Nada, dan Jaguar telah mengukir sejarah dengan merajai panggung musik di berbagai acara resmi, bahkan hingga ke pelaminan.
Radio PK-17, dengan sajian musik baratnya yang menggema, telah menjadi 'pabrik' bagi lahirnya musisi-musisi berbakat di Malang. Gedung-gedung legendaris seperti Flora dan Kesenian Gajayana pun tak luput menjadi saksi bisu bagaimana Kota Apel kala itu menjadi pusat peradaban musik di Indonesia, dengan nama-nama besar seperti Koes Bersaudara dan The Rollies pernah menghiasi panggungnya.
Selain itu, dekade 1970-an juga menjadi masa keemasan rock di Malang. Dengan kiblat pada band-band dunia seperti Led Zeppelin dan Pink Floyd, band-band lokal seperti Ogle Eyes dan Arfack lahir dengan membawa semangat musik rock yang lebih membara. Dekade ini juga menandai pembanginan GOR Pulosari sebagai pusat pertunjukan dan tempat berkumpul para musisi serta penikmat musik di Malang.
Lebih dalam, lanjut pada dekade 1980-an genre musik heavy metal mulai mengguncang Kota Malang. Dengan GOR Pulosari sebagai panggung utamanya, genre musik yang lebih keras ini semakin mengakar di hari para penggemar musik rock. Puncaknya, ketika legenda musik rock Indonesia seperti God Bless menggelar konser spektakuler di sini, semakin mengukuhkan posisi GOR Pulosari Klojen sebagai tempat singgah para rocker Malang.
Mendekati akhir abad 20, Malang mengalami underground kebangkitan musik di Malang. Band-band dengan gaya cadas seperti Balance dan Gusar, bersama komunitas seperti Gemma dan HM3, menjadi episentrumnya. Dengan semangatnya, musik underground kian berkembang melalui berbagai acara seperti giggs dan konser kecil berkonsep DIY (Do It Yourself).
GOR Pulosari Klojen menjadi saksi bisu sejsrah perjalanan musik Malang yang pernah bergemuruh dengan lantunan gitar dan teriakan penonton, kini telah menjelma menjadi pusat perbelanjaan yang hingar bingar. Perubahan fungsi ikonik ini seolah menghapus jejak panjang kisah musik kota Malang yang pernah semarak pada masanya.
Musisi Kondang Malang
1. Abadi Soesman
Abadi, nama akrabnya, adalah musisi serba bisa asal Malang. Dia membuktikan bahwa semangat bermusik tak mengenal usia. Hingga kini, ia terus berkarya, menjadi inspirasi bagi generasi muda. Dedikasi yang luar biasa telah mengukir namanya sebagai salah satu legenda musik di Indonesia.
Lahir di Kota Malang, 3 Januari 1949 Abadi sejak kecil sudah menunjukkan bakat musiknya. Bersama saudara-saudaranya, ia merintis karier di dunia musik lewat band Irama Abadi. Perjalanan panjangnya berlanjut dengan bergabung bersama band-band legendaris seperti Koes Plus, Bharata Band, dan God Bless, mengukuhkan namanya sebagai salah satu musisi ternama Indonesia.
Sumber: berbagai sumber