Duduk di Depan vs. Tengah vs. Belakang Saat Mudik: Mana yang Paling Enak?

Ilustrasi Mudik Dengan Mobil-Freepik -
Namun, kebebasan ini ada batasnya. Kursi belakang sering jadi tempat pertama yang kena efek jalan rusak atau polisi tidur. Jadi, kalau mobil lewat jalan jelek, yang di belakang paling duluan melayang. Selain itu, kalau AC tidak sampai belakang, suasana bisa berubah jadi sauna dadakan.
5. Kursi Belakang: Tempatnya Para Survivor
Duduk di belakang itu mengajarkan arti kesabaran. Karena selain guncangan lebih keras, akses buat keluar-masuk juga lebih ribet. Kalau berhenti di rest area, yang duduk belakang harus menunggu semua orang turun dulu sebelum bisa keluar. Dan kalau ada yang ketiduran di tengah? Selamat, Anda terjebak.
Selain itu, kursi belakang juga rawan jadi tempat penitipan anak kecil. Awalnya niat duduk sendiri, eh tiba-tiba ada adik atau sepupu kecil yang dipindahin ke belakang karena "biar tidak ribet di depan". Akhirnya, bukan cuma harus nahan guncangan, tapi juga harus jadi babysitter dadakan.
6. Mobil Menentukan Kenyamanan
Kenyamanan duduk di mana pun sebenarnya tergantung jenis mobilnya. Kalau SUV atau MPV besar, kursi belakang pun masih enak. Tapi kalau mudik pakai mobil yang lebih kecil, kursi belakang bisa berasa seperti naik angkot perjalanan jauh.
Selain itu, kualitas suspensi mobil juga menentukan. Kalau suspensinya empuk, kursi belakang nggak terlalu bermasalah. Tapi kalau kena mobil yang keras suspensinya, duduk di belakang bisa berasa ikut uji ketahanan tubuh.
7. Siapa yang Biasanya Duduk di Mana?
Biasanya ada pola tertentu dalam pembagian tempat duduk. Sopir sudah jelas di depan. Ibu atau kakak sering kali mengambil kursi navigator. Anak-anak kecil cenderung di tengah, sementara yang muda-muda sering dikorbankan di belakang.
Tapi ini semua tetap fleksibel. Tergantung siapa yang bangun paling pagi dan siapa yang gercep masuk mobil duluan. Karena dalam perjalanan mudik, siapa cepat dia dapat tempat terbaik.
8. Posisi Duduk dan Lama Perjalanan
Kalau perjalanan pendek, mungkin posisi duduk tidak terlalu jadi masalah. Tapi kalau sudah menyentuh angka 10 jam ke atas, semua kursi akan terasa tidak nyaman. Saat itulah strategi harus diubah: gilir-giliran posisi.
Pindah posisi setiap beberapa jam bisa membantu mengurangi pegal. Yang awalnya di belakang bisa maju ke tengah, yang di tengah bisa pindah ke depan, dan begitu seterusnya. Dengan begini, perjalanan lebih nyaman dan tidak ada yang merasa tersiksa sepanjang perjalanan.
9. Jadi, Mana yang Paling Enak?
Jawabannya? Tergantung prioritas masing-masing. Kalau mau bebas dan santai, duduk belakang bisa jadi pilihan. Kalau mau posisi netral dan tidak goyang, tengah bisa jadi opsi terbaik. Tapi kalau butuh ruang kaki lebih luas dan tahan mabuk perjalanan, kursi depan jelas yang paling nyaman.
Sumber: ramatranz