Sukanya Orang Indonesia dengan Film Horor, Sampai Masuk Rekor Dunia Lho!
Film Horor Indonesia--Pinterest
LOWOKWARU, DISWAYMALANG.ID--Film horor terus menjadi primadona dalam industri perfilman Indonesia. Hampir setiap kali mengunjungi bioskop atau membuka aplikasi pemesanan tiket online, Anda akan menemukan deretan poster film horor yang mendominasi layar.
Fenomena ini memunculkan pertanyaan menarik: mengapa masyarakat Indonesia begitu terobsesi dengan film horor?
Mendominasi Box Office
Dalam beberapa tahun terakhir, genre horor merajai box office Indonesia. Enam dari sepuluh film terlaris sepanjang masa di Indonesia berasal dari genre ini.
Beberapa di antaranya adalah KKN di Desa Penari (2023), Pengabdi Setan 2: Communion (2022), Agak Laen (2024), Kang Mak: From Pee Mak (2024), Vina: Sebelum 7 Hari (2024), dan Sewu Dino (2023).
Pada tahun 2024 saja, sebanyak 61 judul film horor telah dirilis di bioskop Indonesia. Di awal tahun 2025, sudah ada sembilan judul film horor yang siap atau telah tayang di layar lebar.
Tak heran jika Guinness World Records mencatat Indonesia sebagai salah satu negara dengan persentase produksi film horor tertinggi di dunia. Dari total 1.677 film yang diproduksi antara tahun 2000 hingga 2023, sebanyak 433 film atau 25,8% adalah film horor.
Meski secara kuantitas Amerika Serikat memproduksi lebih banyak film horor, yakni 10.238 judul, proporsinya hanya 17,3% dari total produksi film mereka.
Ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki fokus yang lebih besar pada genre horor dibandingkan negara lain.
Mengapa Film Horor Begitu Diminati?
Menurut riset G. Neil Martin (2019), alasan utama orang menonton film horor adalah untuk memacu adrenalin dan merasakan sensasi takut. Ketegangan yang muncul dari penderitaan atau ketakutan di layar menciptakan pengalaman yang mendebarkan.
Selain itu, alur cerita yang sederhana juga membuat genre ini mudah diikuti oleh berbagai kalangan penonton.
Namun, ada faktor unik lain yang membuat masyarakat Indonesia sangat menyukai film horor. Yakni keterkaitan dengan mitos lokal dan kepercayaan terhadap hal mistis.
Dalam penelitian James Guild (2023), menyebutkan bahwa banyak film horor Indonesia mengadaptasi cerita dari mitologi lokal, yang membuat penonton merasa lebih dekat dengan cerita yang disajikan.
Sumber: instagram @narasi.tv