Imlek di Indonesia: Keunikan Tradisi dan Sebuah Warisan Budaya

MALANG, DISWAYMALANG.ID--Perayaan Tahun Baru Imlek selalu menjadi momen yang dinanti-nantikan. Tidak hanya oleh masyarakat Tionghoa, tetapi juga oleh berbagai kalangan yang turut merayakan kekayaan tradisi budaya ini. 

Di Indonesia, Imlek bukan sekadar perayaan pergantian tahun dalam kalender Cina, melainkan simbol harmoni, keberuntungan, dan penghormatan terhadap leluhur.

Dikenal pula sebagai ‘Chinese New Year’, ‘Guo Nian’, atau ‘Xin Jia’ di berbagai belahan dunia, istilah "Imlek" sendiri berasal dari dialek Hokkian. "Im" berarti bulan, sedangkan "Lek" merujuk pada kalender, yang secara harfiah berarti 'kalender bulan'. 

Dalam tradisi Tionghoa, malam pergantian tahun disebut ‘Chuxi’, yang berarti malam tahun baru..Sementara ‘Chunjie’ mengacu pada Festival Musim Semi, merayakan datangnya kehidupan baru setelah musim dingin.

Tradisi dan Keunikan Imlek di Indonesia

Indonesia memiliki ragam tradisi unik dalam merayakan Imlek, yang diwariskan secara turun-temurun dan menjadi bagian dari kekayaan budaya bangsa.

BACA JUGA:Destinasi Wisata Seru di Malang untuk Rayakan Imlek, Ada Pertunjukan Barongsai Juga Lho!

Berikut beberapa tradisi menarik yang kerap dilakukan untuk menyambut Tahun Baru Imlek, seperti yang dilansir pada laman binus.ac.id:

1. Membersihkan Rumah: Awal Keberuntungan

Sebelum Imlek, rumah-rumah dibersihkan secara menyeluruh. Tradisi ini dipercaya membersihkan energi buruk dari tahun sebelumnya, sekaligus menyiapkan ruang untuk keberuntungan baru. 

Namun, membersihkan rumah selama Imlek dianggap tabu karena dipercaya dapat "menyapu" keberuntungan.

2. Dekorasi Bernuansa Merah

Setelah membersihkan rumah, masyarakat Tionghoa mendekorasi hunian mereka dengan ornamen khas bernuansa merah. Warna merah melambangkan keberuntungan, kebahagiaan, dan perlindungan dari energi negatif. 

Hiasan seperti lentera merah, amplop angpao, serta tulisan harapan biasanya menjadi elemen dekorasi utama.

Sumber: binus.ac.id