Bukan Gaji Kecil, Ternyata Lingkungan Kerja Toxic Merupakan Penyebab Utama Karyawan Resign
Ilustrasi Lingkungan Kerja Toxic--istockphoto/praetorianphoto
LOWOKWARU, DISWAYMALANG.ID--Lingkungan kerja yang toxic menjadi alasan utama karyawan memilih resign, mengalahkan faktor gaji kecil.
Berdasarkan riset dari Forbes, lingkungan kerja yang tidak sehat memiliki kemungkinan 10,4 kali lebih besar mendorong karyawan untuk keluar dibandingkan alasan finansial.
Menariknya, gaji rendah justru hanya berada di urutan ke-16 dalam daftar alasan karyawan berhenti bekerja.
Apa Itu Lingkungan Kerja Toxic?
Lingkungan kerja yang toxic merujuk pada situasi kerja yang penuh tekanan, tidak mendukung, dan dapat merusak kesejahteraan karyawan. Riset yang sama menyebutkan lima elemen utama yang menjadi indikator lingkungan toxic seperti yang dilansir dari aksoro.id, yaitu:
• Disrespectful: Ketidaksopanan yang ditunjukkan kepada karyawan.
• Noninclusive: Tidak inklusif atau kurang menghargai keberagaman.
• Unethical: Praktik kerja yang tidak etis.
• Cutthroat: Kompetisi internal yang kejam dan tidak sehat.
• Abusive: Perlakuan kasar, baik secara verbal maupun nonverbal.
Dampak Lingkungan Toxic
Pemilik bisnis perlu waspada terhadap dampak buruk lingkungan toxic. Selain menciptakan suasana kerja yang tidak nyaman, kondisi ini juga membawa sejumlah kerugian besar, antara lain:
1. Tingginya Turnover Rate
Lingkungan toxic membuat karyawan, terutama yang berkategori top talent, tidak betah bekerja.
Sumber: instagram @aksoro.id