Bawa Botol Minum Pribadi Jadi Cara Andalan Gen Z Kurangi Sampah

Bawa Botol Minum Pribadi Jadi Cara Andalan Gen Z Kurangi Sampah

Upaya Gen Z meminimalisir sampah--iStockphoto

MALANG, DISWAYMALANG.ID-- Sampah telah menjadi salah satu tantangan terbesar yang dihadapi dunia saat ini.

Setiap harinya, jumlah sampah yang dihasilkan oleh manusia terus meningkat seiring dengan pertumbuhan populasi dan pola konsumsi yang semakin kompleks.

Tidak hanya jumlahnya yang kian mengkhawatirkan, jenis sampah yang dihasilkan juga sangat beragam. Mulai dari sampah organik hingga anorganik, seperti plastik, logam, kertas, dan elektronik. 

Keberagaman jenis sampah ini membuat pengelolaannya menjadi semakin rumit. Dan, membutuhkan perhatian lebih dari berbagai pihak.

Namun, di tengah permasalahan ini, masyarakat mulai menunjukkan kesadaran yang lebih besar terhadap pentingnya mengurangi sampah. 

Generasi Z, sebagai generasi muda yang tumbuh di era digital dan penuh informasi, turut mengambil peran dalam upaya mengurangi sampah. 

Mereka memiliki berbagai pendekatan inovatif yang dipilih sesuai dengan gaya hidup dan nilai yang mereka anut.

Berdasarkan hasil survei Jakpat, salah satu cara paling populer yang dilakukan oleh Gen Z untuk mengurangi sampah adalah membawa botol minum sendiri.  Ada 56 persen responden yang memilih membawa botol minum sendiri

Pun demikian Gen Z di Kota Malang. Mereka juga membiasakan untuk membawa air mineral dengan menggunakan botol pribadi ketika sedang nongkrong.

"Lebih praktis aja sih dan terpenting hemat uang juga," ujar Gufina Desty, mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Malang.

Hal ini mencerminkan kesadaran mereka terhadap dampak buruk botol plastik sekali pakai yang sering kali sulit terurai dan mencemari lingkungan.

Membawa botol minum juga dianggap sebagai langkah praktis sekaligus hemat. Serta, menjadikannya pilihan yang menarik bagi generasi muda.

Selain itu, pemakaian tas belanja yang dapat digunakan kembali menjadi cara kedua yang paling banyak dipilih. Ada 47 persen responden melakukannya.

Langkah ini menunjukkan bahwa Gen Z memahami pentingnya mengurangi penggunaan kantong plastik yang kerap kali menjadi sumber utama sampah anorganik.

Sumber: jakpat