Tabligh Akbar dan Peresmian Gedung Lazismu, Meneguhkan Gerakan Filantropi Muhammadiyah Kota Malang

Tabligh Akbar dan Peresmian Gedung Lazismu, Meneguhkan Gerakan Filantropi Muhammadiyah Kota Malang

Penyerahan Bantuan Disabilitas kepada Komunitas Pejuang Mimpi oleh Prof. Hilman Latief, M.A., Ph.D (tiga dari kanan) dan H. Anas Yusuf, S.Pd.I (tiga dari kiri) pada Minggu (29/12)--Keydata.id

LOWOKWARU, DISWAYMALANG.ID— Di pengujung tahun 2024, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Malang menyelenggarakan Tabligh Akbar V bertajuk “Meneguhkan Gerakan Filantropi Menuju Indonesia Maju dan Sejahtera”. Acara ini digelar di Gedung Samantha Krida Universitas Brawijaya (UB) pada Minggu (29/12), dan dihadiri oleh sekitar 4.000 peserta.

Selain menjadi agenda rutin yang dilakukan secara bergilir oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) di Kota Malang, Tabligh Akbar ini merupakan momen penting untuk mempererat ukhuwah Islamiyah, meningkatkan keimanan, dan menyampaikan pesan dakwah yang bersifat inklusif. 

Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi Muhammadiyah dalam memperkuat tali ukhuwah Islamiyah sekaligus menyampaikan pesan dakwah yang membangun kesadaran kolektif untuk mengamalkan ajaran Islam secara inklusif. 

Selain itu, agenda ini juga sekaligus menjadi ajang peresmian gedung baru Lazismu Kota Malang, sebagai pusat layanan filantropi masyarakat Muslim di kota ini.

Penguatan Peran Dakwah dan Filantropi

Ketua Pelaksana Tabligh Akbar, Heriyanto, menekankan bahwa acara ini dirancang dengan pendekatan yang berbeda, memberikan ruang bagi berbagai generasi untuk terlibat dan merasakan kebahagiaan dakwah Muhammadiyah. 

Dengan menghadirkan beragam kegiatan seperti tausiah, bazar Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), pemeriksaan kesehatan gratis, playground untuk anak-anak, lomba mewarnai, menggambar, hingga hafalan surah pendek. 

Ia menambahkan bahwa tabligh akbar kali ini juga memberikan penghormatan khusus kepada sesepuh Muhammadiyah. “Kami undang para sesepuh Muhammadiyah Lowokwaru, dan kami berikan pelayanan terbaik kepada mereka sebagai bentuk takzim kami kepada beliau, dan juga menapaktilasi perjuangan para sesepuh untuk dakwah Muhammadiyah,” terang Heriyanto.

Selain itu, komunitas difabel dari Pejuang Mimpi juga diundang untuk menampilkan seni, memperkuat pesan bahwa dakwah Muhammadiyah bersifat inklusif dan merangkul semua kalangan.

Acara ini dihadiri oleh tokoh-tokoh terkemuka, seperti Bendahara Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PP Muhammadiyah) Prof. Hilman Latief, M.A., Ph.D., Ketua PDM Kota Malang Prof. Dr. H. Abdul Haris, M.A., Rektor UB Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D., Med.Sc., Wakil Wali Kota terpilih, anggota DPRD Kota Malang, serta perwakilan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan institusi terkait lainnya.

Pesan Dakwah dan Tantangan Filantropi

Kegiatan ini juga menghadirkan tausiyah dari Bendahara Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Hilman Latief, yang membahas pentingnya gerakan filantropi dalam membangun bangsa. 

Dalam pidatonya, Hilman menyoroti bahwa Muhammadiyah selama ini menjadi tenda besar bagi seluruh elemen masyarakat, tanpa memandang batas-batas geografis, primordial, atau sosial. Selain itu, dakwah Muhammadiyah, katanya, juga bersifat inklusif dan berfokus pada kebaikan bersama.

“Muhammadiyah berhasil membebaskan masyarakat dari berbagai belenggu struktural dan kultural melalui penguatan iman dan metalitas masyarakat, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, kemudian dituangkan dalam berbagai bentuk amal usaha,” ungkapnya.

Sumber: keydata.id