Komunitas MAPAQUILT, dari Kain Perca Menjadi Karya Seni Bernilai Tinggi
Komunitas MAPAQUILT Malang yang berpartisipasi sebagai salah satu dari 100 UMKM di Gebyar UMKM Naik Kelas 2024 di MCC pada Sabtu (28/12)-Metta/Disway Malang-
BLIMBING, DISWAYMALANG.ID--Salah satu pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang diikutkan pameran Gebyar UMKM Naik Kelas 2024 adalah MAPAQUILT (Malang Patchwork and Quilting). Komunitas yang dikenal dengan hasil karya berbasis kain perca ini menjadi salah satu dari seratus UMKM yang diundang Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Malang tampil dalam pameran yang digelar di Gedung Malang Creative Center (MCC), Blimbing, 27-31 Desember ini.
BACA JUGA:Seratus UMKM Malang Terpilih, Pameran Akhir Tahun di MCC
MAPAQUILT pun memanfaatkan kesempatan tersebut tak hanya untuk memamerkan hasil karya unik berbasis kain perca. Tapi juga menggelar workshop gratis membuat gantungan kunci yang dibuka untuk umum.
Komunitas yang berdiri sejak 2017 ini memang dikenal konsen dalam berkreasi mengubah potongan kain sisa menjadi karya seni bernilai tinggi seperti bedcover, gorden, tas, baju. Hngga, aksesori kecil seperti gantungan kunci dan wadah ID card.
Di bawah koordinasi Ortien Wahyu Andayani, komunitas ini menjadi wadah bagi ibu-ibu rumah tangga untuk menyalurkan hobi dan mengisi waktu luang secara produktif.
“Di sini, kami tidak hanya menjual dan mempromosikan karya, tetapi juga sebagai wadah berkumpulnya ibu-ibu dengan hobi dan minat yang sama. Kami melakukan dengan suka rela untuk mengisi waktu luang, karena kami menolak menganggur,” ujar Ortien.
Seni Patchwork dan Quilting
MAPAQUILT berawal dari pelatihan teknik patchwork dan quilting oleh Bekraf di Jakarta pada 2016. Setelah mengikuti pelatihan tersebut, Lusi Limono, salah satu pendiri, mencetuskan ide untuk mendirikan komunitas yang dapat menerapkan ilmu tersebut. Pada 2017, MAPAQUILT resmi berdiri di Kota Malang.
Meski sempat mengalami kendala tempat, kini mereka menempati gedung BRI di Jalan Raya Langsep. Komunitas ini rutin mengadakan workshop mingguan untuk berbagai kalangan, mulai dari masyarakat umum hingga pelajar SMA/SMK dan mahasiswa.
Karya-karya mereka melibatkan teknik aplikasi, yaitu menempelkan potongan kain perca yang dibentuk kemudian dijahit satu per satu. Pembuatan karya besar seperti bedcover memerlukan waktu antara dua hingga 12 bulan, tergantung pada ukuran dan tingkat detailnya.
Harga jual pun bervariasi, mulai dari Rp10.000 untuk aksesori kecil. Hingga Rp3 juta untuk bedcover.
Berbagi Ilmu
Dalam pameran di MCC, MAPAQUILT memamerkan sekitar 15 karya utama. Antara lain bedcover, hiasan dinding, tas, karpet, dan masih banyak lagi.
Selain itu, mereka juga menjual aksesori kecil yang dibuat dari sisa kain perca. Ini menunjukkan komitmen mereka untuk mengurangi limbah dan memaksimalkan penggunaan bahan.
Sumber: