Hari Ibu Lebih dari Sekedar Perayaan, Ini Beragam Tanggapan Masyarakat Seputar Makna Hari Ibu
Ilustrasi Peringatan Hari Ibu-Istimewa-
LOWOKWARU, DISWAYMALANG.ID-- Setiap tahun, 22 Desember diperingati sebagai Hari Ibu di Indonesia. Sebuah hari yang penuh makna, yang dirayakan untuk menghargai pengorbanan, kasih sayang, dan peran luar biasa seorang ibu. Namun, bagaimana pandangan masyarakat tentang Hari Ibu? Apakah mereka merayakan momen ini dengan cara yang spesial atau sekadar menjadi sebuah tradisi?
Mari kita simak bersama beberapa pendapat menarik dari berbagai kalangan tentang makna dan perayaan Hari Ibu.
“Menurut saya, setiap hari adalah Hari Ibu. Orang yang melahirkan, merawat, dan sabar menghadapi kita. Sama halnya dengan guru. Meski tidak mendapat imbalan yang sebanding, tetap mengabdi dengan tulus tanpa pamrih. Kenapa bisa ikhlas? Karena baik ibu maupun guru, menurut saya keduanya adalah sosok yang sabar dan penuh kasih sayang yang tulus. Dan kita harus mengapresiasi itu, walau bukan hari ibu.” Nia Anggraini (30), ibu rumah tangga dan guru TK SPS Al-Uswah, Jombang.
“Hari ibu ya? Menurutku, hari ibu adalah mengingat segala momen dan perjuangan ibu selama kita hidup. Meski gak pernah ngerayain, tapi jasa ibu akan selalu ada di setiap langkah hari-hari kita.” Hendri Ardianto (32), Wiraswasta asal Lampung.
“Gak pernah ngerayain Hari Ibu. Mungkin ada kisah menarik ya di balik perayaan hari ibu ini. Tapi kalau mengingat jasa seorang ibu, perayaan seperti ini harus selalu ada untuk mengapresiasi para ibu di luar sana.” M. Fahmi Amiruddin (23), Humas di PLN UID, Kalsel-Teng.
“Menurutku Hari Ibu sangat bermakna. Hari di mana kita bisa mengingat momen penting dengan ibu, menghargai pengorbanannya dan jasa yang sudah dilakukan. Tapi Hari Ibu ini bukan nanti ada tanggal penting, tapi setiap hari saat kita melakukan apa pun pastinya selalu ingat ibu. Guru pun begitu, mengingat anak-anak, kita selalu berharap untuk memberikan yang terbaik bagi mereka ke depannya.” Yuliarti (24), guru kelas di SDN 12 Banawa Selatan asal Palu.
“Makna hari ibu adalah saat ibu masih ada. Meski bisa mengenang kenangan saat bersama ibu dulu, tapi rasanya bakal beda kalo udah gak punya ibu lagi. Hari Ibu harus selalu ada, biar orang-orang yang masih punya ibu di luar sana bisa lebih menghargai kehadiran ibu mereka.” Yoyok (50), Wiraswasta asal Palu.
“Kalau buatku, Hari Ibu seperti hari biasanya, karena setiap hari adalah Hari Ibu.” Anggriani Umaternate (23), Pegawai di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan asal Ambon.
“Jujur aku gak pernah ngerayain Hari Ibu. Tapi menurutku, dengan adanya Hari Ibu bakal bisa jadi ajang buat apresiasi para ibu di luar sana. Mungkin budaya di keluargaku gak bisa merayakan Hari Ibu, tapi soon aku bakal ngerayain itu buat apresiasi ibu dari anak-anakku.” Chandra Handistrianto (23), HC staff di perusahaan swasta Surabaya.
“Hari Ibu untuk mengucapkan rasa terima kasih ke ibu. Orang yang sudah merawat kita dan menyayangi kita dari kecil. Ibu bakal selalu jadi orang paling hebat buat aku.” Isna M. Asrofiyyah (12), Siswa MBS Jazaul Ihsan, Mojoanyar.
“Gak pernah ngerayain Hari Ibu. Tapi sepertinya Hari Ibu penting dirayakan untuk mengapresiasi, mengingat pengorbanan dan jasa ibu selama kita hidup hingga saat ini.” Dita Anggun (19), mahasiswa Universitas Negeri Malang.
“Bagi saya, Hari Ibu adalah momen mengenang dan menghargai peran luar biasa seorang ibu. Sama seperti seorang guru, ibu adalah pendidik pertama dalam hidup saya. Yang mengajarkan banyak hal seperti nilai-nilai kehidupan, kasih sayang yang tulus, dan kesabaran.” Vita (25), Guru SDN Bareng 3, Malang.
Sebagaimana disampaikan oleh banyak orang dalam vox pop ini, Hari Ibu bisa dirayakan setiap hari dengan cara-cara kecil yang penuh makna. Sebab, cinta dan pengorbanan seorang ibu adalah anugerah yang layak dihargai sepanjang waktu. (*)
Sumber: