Mahasiswa FPIK UB Peraih Emas PON 2024, Terus Berlatih sambil Kuliah untuk Raih Sukses Ganda

Mahasiswa FPIK UB Peraih Emas PON 2024, Terus Berlatih sambil Kuliah untuk Raih Sukses Ganda

Risky Nikmaturrohma usai menerima penghargaan sebagai mahasiswa FPIK UB berprestasi, dalam rangka Dies Natalis ke-62 FPIK UB -Belqis Disway Malang-Istimewa

KETAWANGGEDE, DISWAYMALANG.ID--Di antara nama-nama mahasiswa berprestasi yang mendapat penghargaan pada Dies Natalis ke-62 Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya (FPIK UB) ada nama Risky Nikmaturrohma. Dia  satu-satunya yang  atas nama individu sebagai penerima penghargaan yang diserahkan dalam acara Temu Alumni FPIK UB di Ijen Suites Resort & Convention, Malang, Minggu (17/11)..

Mahasiswa Program Studi Agrobisnis Perikanan FPIK UB ini terpilih menerima penghargaan atas prestasinya pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 baru-baru ini. Dia menjadi anggota  tim sepak takraw Jawa Timur yang meraih medali emas pada event di Aceh itu.

BACA JUGA:FPIK UB Beri Penghargaan untuk Perusahaan dan Pengusaha Mitra

Atas penghargaan tersebut, Risky merasa bersyukur. Dia juga berterima kasih atas dukungan penuh dari FPIK UB, sehingga bisa terus berprestasi saat kuliah. “Kampus sangat mengapresiasi prestasi saya, mulai dari memberikan izin selama persiapan hingga memberikan hadiah, bonus, dan sertifikat penghargaan dari dekan,” katanya.

Kerja Keras

Risky menceritakan, persiapan untuk tampil di ajang PON cukup berat. Dia harus mengikuti latihan bersama anggofa tim lain selama lebih dari satu tahun. Termasuk berlatih delapan bulan penuh di mess Surabaya.

Itu berarti dia harus meminta izin dari kampus. Sekaligus, dia juga harus mengorbankan untuk meninggalkan sementara waktu kuliah.

Untunhya, semua itu berbuah positif. Risky bersama tim sepak takraw Jatim meraih medali emas.


Risky Nikmaturrohma Pemenang Medali Emas di PON Aceh 2024 Cabor Sepak Takraw--

Berprestasi sejak SD

Berbicara soal awal mula terjun sebagai atlet sepak takraw, Risky menceritakan, dia sudah berlatih  sepak takraw sejak kelas 3 SD. Itu berawal dari program ekstrakurikuler di sekolah.

Pelatih yang mengenalkan dengan olahraga permainan dengan bola rotan itu adalah Bambang di Sekolah. “Awalnya diajarkan dasar-dasar sepak takraw, kemudian saya semakin tertarik dan mulai serius berlatih,” ungkapnya.

Dinilai berbakat, Risky masuk tim sekolah untuk mengikuti berbagai kejuaraan.  Termasuk mewakili Kota Malang di tingkat SD pada tahun 2011. Dia pun merasakan meraih medali perunggu dalam ajang POR SD se-Jawa Timur.

“Motivasi utama saya berasal dari pelatih yang dulu membimbing saya. Beliau selalu memberikan semangat dan percaya pada kemampuan saya, itulah yang membuat saya bertahan hingga sekarang,” ungkapnya.

Sumber: belqis disway malang